Doa Yasin, Doa Tahlil, dan Doa Arwah

 



  Bacaan Surat Yasin Arab, Latin dan Terjemahannya

  Surat Yasin merupakan surat AlQur’an yang berada di urutan surat ke 36. Surat Yasin ini merupakan surat yang termasuk dalam surat Makkiyah (diturunkan di Mekah. Surat Yasin in terdiri dari 83 Ayat ( delapan puluh
tiga ayat ).

Surat Yaasin adalah surat yang  paling banyak dibaca olehmasyarakat muslim Indonesia. Dapat dipastikan bahwa buku kecil “Surat Yaasin dan Terjemahannya” adalah buku yang paling banyak dicetak   di
Indonesia dan tersebar luas di perkotaan maupun pedesaan. Sebagian masyarakat kita mengamalkan Surat Yaasin dengan dibaca secara berjemaah, khususnya dalam tahlilan.

Dalam Bacaan Surat Yasin terkandung beberapa isi pokok. Keimanan seorang muslim merupakan salah satu isi pokok yang terkandung dalam Surat Yasin. Keimanan tersebut ditandai dengan keyakinan akan adanya hari kebangkitan setelah hari kiamat. Jika berpegang pada hal tersebut, kita sebagai manusia tentu tidak akan hanya mementingkan kehidupan duniawi saja, tapi kehidupan akhirat pun menjadi prioritas manusia sebagai makhluk Allah SWT.

Didalam Surat Yasin dan Artinya ini dijelaskan mengenai para utusan Nabi Isa yang menemui penduduk Athakiyah. Selain itu, dalam Surat Yasin ditegaskan mengenai beberapa hal, seperti kemusyrikan, makhluk yang berpasangpasangan, bintang yang beredar pada garis edarnya, ajal makhluk, dan hari kiamat.

Surat Yasin sering juga sering dibacakan kepada orang yang ajalnya sudah mendekati alias sakaratul maut. Hal ini dilakukan untuk menguatkan hati orang yang sedang mendekati ajal. Dalam kitab AtTafsirul Kabir,
ArRazi menyebutkan bahwa orang yang sedang mengalami kondisi yang sangat lemat atau sedang menghadapi sakaratul maut, harus senantiasa diingatkan kepada Allah Swt. Dan perbuatanperbuatan selama hidupnya.

Berikut ini Surat Yasin dan Terjemahannya


بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
1.
يسٓ
 Yaa Siiin

 Yaa siiin

2.
وَٱلْقُرْءَانِ  ٱلْحَكِيمِ
 
Wal Qur’ aanil hakiim

 Demi Al Qur’an yg penuh hikmah

3.
إِنَّكَ  لَمِنَ  ٱلْمُرْسَلِينَ
 
Innaka laminalmursaliin

 Sesungguhnya kamu salah seorang dari Rosulrosul

4.
عَلَىٰ  صِرَٰطٍ  مُّسْتَقِيمٍ
 
‘Alaa shiroothimmustaqiim

 (yang berada) di atas jalan yang lurus

5.
تَنزِيلَ  ٱلْعَزِيزِ  ٱلرَّحِيمِ
 
Tangziilal ‘aziizir rohiim
 
(sebagai wahyu) yg diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Penyayang

6.
لِتُنذِرَ  قَوْمًا  مَّآ  أُنذِرَ  ءَابَآؤُهُمْ  فَهُمْ  غَٰفِلُونَ
 
Li tundziro qoumam ma undziro aabaauhum fahum ghoofiluun
 
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak bapak mereka belum
pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

7.
لَقَدْ  حَقَّ  ٱلْقَوْلُ  عَلَىٰٓ  أَكْثَرِهِمْ  فَهُمْ  لَا  يُؤْمِنُونَ
 
Laqod haqqol qoulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yu’minuun
 
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap
kebanyakan mereka, karna mereka tidak beriman.

8.
إِنَّا  جَعَلْنَا  فِىٓ  أَعْنَٰقِهِمْ  أَغْلَٰلًا  فَهِىَ  إِلَى

  ٱلْأَذْقَانِ  فَهُم  مُّقْمَحُونَ
 
Inna Ja ’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqooni fahumm
muqmahuun

 
Ssungguhnya Kami tlah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan
mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tengadah.

9.
وَجَعَلْنَا  مِنۢ  بَيْنِ  أَيْدِيهِمْ  سَدًّا  وَ مِنْ  خَلْفِهِمْ

  سَدًّا  فَأَغْشَيْنَٰهُمْ  فَهُمْ  لَا  يُبْصِرُونَ
 
Wa ja ‘alna min baini aidiihim saddaw wa min khaolfihim saddan fa
aghsyainaahum fahum la yubshiruun


 Dan Kami adakan di hadapan mreka dinding dan di blakang dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mreka shingga mreka tidak dapat melihat.

10.
وَسَوَآءٌ  عَلَيْهِمْ  ءَأَنذَرْتَهُمْ  أَمْ  لَمْ  تُنذِرْهُمْ  لَا

  يُؤْمِنُونَ
 
Wa sawaa un ‘alaihim a andzartahum amlam tundzirhum laa yu’minuun

 Sama saja bagi mreka apakah kmu memberi peringatan kepada mereka
ataukah kmu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan
beriman.

11.
إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكْرَ وَخَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ

 بِٱلْغَيْبِ  ۖ   فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
 

Innama tundziru manittaba adz dzikra wa khosyiyarrohmaana bil ghoibi
fabassyirhu bi magfirotin wa ajrin kariim


 Sesungguhnya kmu hanya memberi peringatan kepada orang orang yg mau
mengikuti peringatan dan yg takut kpada Tuhan Yg Maha Pemurah walaupun
dia tidak melihat nya. Maka beri lah mreka kabar gembira dengan ampunan
dan pahala yg mulia.

12.
إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟

 وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

 Innaa nahnu nuhyil mautaa wanaktubu maa qoddamuu wa aatsaarohum, wa
kulla syai in ahsoinaahu fii imaamim mubiin
 

Sesungguhnya Kami mnghidupkan orang orang mati dan Kami menuliskan apa
yg telah mereka kerjakan dan bekas bekas yg mreka tinggalkan. Dan sgala
sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yg nyata (Lauh Mahfuzh).

13.
وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَٰبَ ٱلْقَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا

 ٱلْمُرْسَلُونَ
 
 Wadrib lahum matsalan ash haabal qoryati idz jaaa ahal mursaluun

 Dan buatlah bagi mreka suatu per umpamaan, yaitu penduduk suatu negeri
(negara)  ketika utusan utusan datang kpada mereka;

14.

إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ ٱثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ

 فَقَالُوٓا۟ إِنَّآ إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
 
Idz arsalnaa ilaihimutsnaini fa kadzabuuhumaa fa ‘azzaznaa bi
tsaalitsin faqooluu innaa ilaikum mursaluun


 (yaitu) ktika Kami mengutus kpada mreka dua orang utusan, lalu mreka
mendustakan keduanya, kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yg ketiga,
maka ketiga utusan itu berkata:” Ssungguhnya kami adalah orang orang
yang diutus kepadamu “.

15.
 
قَالُوا۟ مَآ أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحْمَٰنُ

 مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ
 

Qoouu ma antum illaa basyarum mitslunaa wa maa andzalar rohmaanu min
syai in in antum illaa takdzibuun


 Merreka mnjawab: ”Kammu tidak lain hanyalah manusia sperti kami dan
Allah Yg Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain
hanyalah pendusta belaka “.

16.

 قَالُوا۟ رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّآ إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ
 
Qooluu robbunaa ya’lamu innaaa ilaikum lamursaluun

 Merreka brkata: ”Tuhan kammi mngetahui bahwa ssungguhnya kami adalah
orang yg diutus kepada kamu.

17.

وَمَا عَلَيْنَآ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
 
Wa maa ‘alaina illal balaqhul mubiin

 Dan kewajiban kmi tidak lain hanyalah mnyampaikan (perintah Allah)
dengan jelas “.

18.

قَالُوٓا۟ إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا۟ لَنَرْجُمَنَّكُمْ

 وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
 
Qooluuu innaa tathoyyarnaa bikum, la illam tantahuu lanarjumannakum
walayamassannakum minnaa ‘adzaabun aliim
 

Mereka men jawab: ”Ssungguhnya kami ber nasib malang karena kmu,
ssungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan
merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yg pedih dari kami “.

19.

قَالُوا۟ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ

 مُّسْرِفُونَ
 
Qooluu thooo ’irukum ma ’akum, a in dzukkirtum, bal antum qoumum musrifuun

 Utusan utusan itu berkata: ”Kemalangan kamu itu adalah karena kmu
sendiri. Apakah jika kmu diberi peringatan (kamu bernasib malang) ?
Sbenarnya kmu adalah kaum yg melampaui batas “.

20.

وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَىٰ قَالَ يَٰقَوْمِ

 ٱتَّبِعُوا۟ ٱلْمُرْسَلِينَ
 
Wa jaa a min aqshol madiinati rojuluy yas ‘aa qoola yaa qaumit tabi’ul
mursaliin


 Dan datanglah dri ujung kota, seorang laki laki dengan bergegas gegas
ia berkata:” Wahai kaumku, ikutilah utussan utusan itu.


21.

ٱتَّبِعُوا۟ مَن لَّا يَسْـَٔلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ

 Ittabi ’uu man laa yas alukum ajrow wa hum muhtaduun

 ikutilah orrang yg tiada minta balasan kepadamu, dan mreka adalah
orang orang yg mendapat petunjuk.

22.

وَمَا لِىَ لَآ أَعْبُدُ ٱلَّذِى فَطَرَنِى وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
 
Wa maa liya laa a ’budulladzii fathoronii wa ilaihi turja’uun

Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yg telah menciptakan dan yg hanya
kepadaNya kamu (semua) akan dikembalikan ?

23.

ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدْنِ ٱلرَّحْمَٰنُ بِضُرٍّ

 لَّا تُغْنِ عَنِّى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَلَا يُنقِذُونِ
 

A attakhidzu min duunihii aalihatan in yuridnirrohmaanu bidurril laa
tughnii ‘annii syafaa‘atuhum syai aw wa laa yunqidzun


 Mngapa aku akan menyembah tuhantuhan selainNya jika (Allah) Yg Maha
Pemurah menghendaki kemadhorotan terhadapku, niscaya syafaat mereka
tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula)
dapat menyelamatkanku ?

24.

إِنِّىٓ إِذًا لَّفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
 
Innii idzal lafii dlolaalim mubiin

 Ssungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yg nyata.

25.

إِنِّىٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمْ فَٱسْمَعُونِ
 
Innii aamantu birobbikum fasma’uun
 
Sesungguhnya aku telah beriman kpada Tuhanmu; maka dengarkanlah
(pengakuan keimanan) ku.

26.

قِيلَ ٱدْخُلِ ٱلْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَٰلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ
 
Qiilad khulil jannata, qoola yaa laita qoumii ya’lamuun

 Dikatakan (kpadanya): “Masuklah ke syurga”. Ia berkata: “Alangkah
baiknya sekiranya kaum ku mengetahui,

27.

بِمَا غَفَرَ لِى رَبِّى وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُكْرَمِينَ
 
Bimaa ghofarolii robbii wa ja ‘alnii minal mukromiin

 apa yg menyebabkan Tuhanku mmberi ampun kepadaku dan menjadikan aku
termasuk orang orang yang dimuliakan”.

28.

وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنۢ بَعْدِهِۦ مِن جُندٍ مِّنَ

 ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ

Wa maa andzalnaa ‘alaa qoumihii min ba ’dihii min jundim minas samaaai
wa maa kunnaa munziliin


 Dan Kami tidak menurunkan kpada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu
pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.

29.

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَٰمِدُونَ

In kaanat illaa shoihataw waahidatan faidzaa hum khoomiduun

 Tidak ada siksaan atas mreka melainkan satu teriakan saja, maka tiba
tiba mreka semuanya mati.

30.

يَٰحَسْرَةً عَلَى ٱلْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا

 كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

Yaa hasrotan ‘alal 'ibaadi ma ya’tiihim mir rosuulin illa kaanuu bihii
yastahzi uun


 Alangkah besarnya penyesalan trhadap hamba hamba itu, tiada datang
seorang rosul pun kepada mreka melainkan mreka selalu memperolok olokkannya.
 
31.

أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ أَنَّهُمْ

 إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ

Alam yarou kam ahlaknaa qoblahumminal quruuni annahum ilaihim la yarji ’uun

Tidakkah mreka mengetahui brapa banyak nya umat umat sebelum mereka yg
telah Kami binasakan, bahwasanya orang orang (yg telah Kami binasakan)
itu tiada kembali kepada mereka.

32.

وَإِن كُلٌّ لَّمَّا جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
 
Wa in kullul lammaa jamii ’ul ladainaa mukhdloruun

 Dan stiap mereka smuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.

33.

وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلْأَرْضُ ٱلْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَٰهَا وَأَخْرَجْنَا

 مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ
 
Wa aayatul lahumul ardlul maitatu, ahyainaahaa wa akhrojnaa habban
faminhu ya ’kuluun


 Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yg besar) bagi mreka adalah bumi yg
mati. Kammi hidupkan bumi itu dan Kami keluar kan dari padanya biji
bijian, maka ddari padanya mreka makan.

34.

وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَٰبٍ وَفَجَّرْنَا

 فِيهَا مِنَ ٱلْعُيُونِ
 
Waja ‘alna fiiha jannaatim min nakhiilin wa a ’naabin wa fajjarnaa
fiihaa minal ’uyuun


 Dan Kammi jadikan padanya kebun kebun kurma dan anggur dan Kami
pancarkan padanya beberapa mata air

35.

لِيَأْكُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا

 يَشْكُرُونَ
 
Liya kuluu min tsamarihii wa maa ‘amilathu aidiihim afala yaskuruun

 supaya mreka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yg diusahakan oleh
tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur ?

36.

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ

 ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

Subbhaanal ladzii kholaqol azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardlu wa
min anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun


 Maha Suci Tuhan yg tlah mmenciptakan pasangan pasangan smuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yg tidak mereka ketahui.

37.

وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم

 مُّظْلِمُونَ
 
Wa aayatullahumul lailu naslakhu minhun nahaaro faidzaa hum mudhlimuun

 Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yg besar) bagi mereka adalah malam;
Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mreka
brada dalam kegelapan,

38.

وَٱلشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ

 ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ

Wassyamsu tajrii limustaqorril lahaa dzaalika taqdiirul aziizil ‘aliim

 dan matahari berjalan ditempat perredarannya. Demikian ketetapan Yg
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

39.

وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ

 ٱلْقَدِيمِ
 
Walqomara qoddarnaahu manaazila hatta ‘aada kal ’urjunil qodiim

 Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manziilah manziilah, shingga
(stelah dia sampai ke manzilah yg terakhir) kembalilah dia sebagai
bentuk tandan yg tua.

40.

لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ

 سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Lassyamsu yanbaghii lahaa an tudrikal qomara wa lallailu
saabiqunnahaari wa kullun fii falakin yasbahuun


 Tidaklah mungkin bagi matahari mndapatkan bulan dan malam pun tidak
dapat menndahului siang. Dan masing masing beredar pada garis edarnya

41.

وَءَايَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى ٱلْفُلْكِ

 ٱلْمَشْحُونِ
 
Wa aayatullahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum fil fulkil masyhuun

 Dan suatu tanda (kebesaran Allah yg besar) bagi mereka adalah bahwa
Kami angkut keturunan mreka dalam bahtera yg penuh muatan,

42.

وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِۦ مَا يَرْكَبُونَ
 
Wa kholaqnaa lahummim mitslihii maa yarkabuun

 dan Kami ciptakan untuk merreka yg akan mereka kendarai seperti
bahtera itu.

43.

وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ

 يُنقَذُونَ

Wa in nasya’ nugriqhum falaa shoriikho lahum wa laa hum yunqodzuun

 Dan jika Kami mnghendaki niscaya Kami tenggelamkan mreka, maka
tiadalah bagi mreka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.

44.

إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ

Illa rohmatam minna wa mataa ’an ilaahiin

 Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yg besar dari Kami dan
untuk mmberikan kesenangan hidup sampai kpada suatu ketika.

45.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُوا۟ مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ

 لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
 
Wa idzaa qiilla lahumut taqu maa baina aidiikum wa maa kholfakum la
’alakum turhamuun


 Dan apabila dikatakaan kpada merreka: Takutlah kmu akan siksa yg
dihadapanmu dan siksa yg akan datang supaya kamu mendapat rahmat”,
(niscaya mereka berpaling).

46.

وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟

 عَنْهَا مُعْرِضِينَ
 
Wa maa ta tiihim min ayatim min aayaati robbihim illaa kaanuu ‘anhaa
mu’ridliin


 Dan sekali kali tiada datang kpada mreka suatu tanda dari tanda tanda
kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mreka slalu berpaling daripadanya.

47.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ

 كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ

مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ

 مُّبِين
 

Wa idza qiila lahum anfiquu mimmaa rozaqokumulloohu, qoolalladziina
kafaruu lilladzina aamanuu, anuth’imu mal lau yasaa ullahu ath ’amahuu,
in an tum illaa fii dlolaalim mubiin


 Dan apabila dikatakan kpada merreka: Naffkahkan lah sebahagian dari
rezeki yg diberikan Allah kepadamu”, maka orang orang yg kafir itu
berkata kpada orang orang yg beriman: “Apakah kami akan memberi makan
kepada orang orang yg jika Allah menghendaki tentulah Dia akan
memberinya makan, tiadalah kmu melainkan dalam kesesatan yg nyata”.

48.

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Wa yaquluuna mataa haadzal wa’ du in kuntum shoodiqiin

 Dan mreka brkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit)
jika kamu adalah orang orang yg benar ?”

49.

مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ

 يَخِصِّمُونَ
 
Maa yandhuruuna illaa shoihataw waahidatan ta ’khuzuhum wahum yakhishimuun

Mreka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yg akan membinasakan
mereka ketika mreka sedang bertengkar.

50.

فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ

 يَرْجِعُونَ
 
Falaa yastathi ’uuna taushiyatan wa laaa ilaa ahlihim yarji’uun
 Lalu mreka tidak kuasa mmbuat suatu wasiat pun dan tidak (pula) dapat
kmbali kpada keluarganya.

51.

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

 
Wa nufikho fishuuri fa idzaa hum minal ajdaasi ilaa robbihim yansiluun

 Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba tiba mreka ke luar dengan segera
dari kuburnya (menuju) kpada Tuhan mereka.

52.

قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا  ۜ ۗ  هَٰذَا مَا

 وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ
 

Qooluu yaa wailanaa man ba ’atsanaa min marqodinaa, haadza maa wa
’adarrohmaanu wa shadaqol mursaluun

 Merreka berkata: 'Aduhai celakalah kami ? Siapakah yang membangkitkan
kami dari tempat tidur kami (kubur) ?' Inilah yang dijanjikan (Tuhan)
Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasulrasul (Nya).

53.

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا

 مُحْضَرُونَ
 
In kaanat illaa soihatawwaahidatan fa idzaahum jamii’ul ladaina muhdloruun

 Tidak adalah terriakan itu selain skali teriakan saja, maka tiba tiba
mereka semua dikumpulkan kepada Kami.

54.

فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا

 كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
 
Falyauma laa tudzlamu nafsun syai aw wa laa tujzauna illaa maa kuntum
ta’ maluun


 Maka pada hari itu sesseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu
tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.

55.

إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ
 
Inna ash haabal jannatil yauma fii syugulin faakihuun

 Ssungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang senang dalam
kesibukan (mereka).

56.

هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ

 Hum wa azwaajuhum fii dhilaalin ‘alal aroo iki muttaki uun

 Mereka dan istri istri mreka brada dalam tmpat yg teduh, bertelekan di
atas dipan dipan.

57.

لَهُمْ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ

 Lahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda ’uun


 Di surga itu mreka memperoleh buah buahan dan memperoleh apa yg mereka
minta.

58.

سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
 
Salaamun qoulam mir robbir rohiim

 (Kpada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan slamat dari Tuhan
Yang Maha Penyayang.

59.

وَٱمْتَٰزُوا۟ ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ
 
Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuuun

 Dan (dikatakan kpada orang orang kafir): 'Brpisahlah kamu (dari orang
orang mukmin) pada hari ini, hai orang orang yg berbuat jahat.'

60.

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ

 ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
 
Alam a’ had ilaikum yaa banii aadama allaa ta’budusysyaithoona,
innahuu lakum ‘aduwwum mubiin


 Bukankah Aku telah memerintahkan kpadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak mnyembah setan ? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu”

61.

وَأَنِ ٱعْبُدُونِى ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
 
Wa ani’ buudunii, haadzaa shiroothum mustaqiim

 Dan hendaklah kammu menyembah Ku. Inilah jalan yg luurus.

62.

وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟

 تَعْقِلُونَ
 
Wa laqd adlolla minkum jibilan katsiron, afalam takuunuu ta ’qiluun

Sesungguhnya syaithan itu telah menyesatkan sebagian besar di antaramu.
Maka apakah kaamu tidak memikirkan?

63.

هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
 
Haadzihii jahannamul lati kuntum tuu ’aduun
 
Inilah Jahannam yg dahulu kamu di ancam (dengannya).

64.

ٱصْلَوْهَا ٱلْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
 
Islauhal yauma bimaa kuntum takfuruuun

 Masuklah ke dlamnya pada hari ini di sebabkan kamu dahulu mengingkarinya.

65.

ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ

 أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
 

Alyauma nakhtimu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaaa aidiihim wa
tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun


 Pada hari ini Kami tutup mulut mreka, dan berkatalah kepada Kami
tangan mreka dan mmberi kesaksianlah kaki mreka terhadap apa yg dahulu
mreka usahakan.

66.

وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ فَٱسْتَبَقُوا۟

 ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ
 
Walau nasyaaa u lathomasnaa ‘alaa a’ yunihim fastabaqushshiroota fa
annaa yubshiruun


 Dan jikalau Kami mnghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata
mereka, lalu mereka berlombalomba (mncari) jalan. Maka betapakah mereka
dapat melihat (nya).

67.

وَلَوْ نَشَآءُ لَمَسَخْنَٰهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا

 ٱسْتَطَٰعُوا۟ مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ
 
Walau nasyaaa u lamasakhnaahum ‘alaa makaanatihim famastathoo’uu
muddiyyaw walaa yarji’uun

 Dan jikalau Kami mnghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat
mereka berada, maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula)
sanggup kembali.

68.

وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

Wa man nu ’ammirhu nunakkishu filkholqi afala ya’qiluun

 Dan barangsiapa yg Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia
kpada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan ?

69.
 
وَمَا عَلَّمْنَٰهُ ٱلشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا

 ذِكْرٌ وَقُرْءَانٌ مُّبِينٌ

Wa maa ‘allamnahussyi ’ro wa maa yanbaghi lahu, in huwa illa dzikruw wa
Qur’aanum mubiin


 Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan ber syair
itu tidaklah layak baginya. Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran
dan kitab yg memberi penerangan,

70.

لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
 
Liyundziro man kaana hayyaw wa yahiqqol qoulu ‘alal kaafiriin

 supaya dia (Muhammad) mmberi pringatan kpada orang orang yg hidup
(hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) trhadap orang orang kafir.

71.

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَآ أَنْعَٰمًا

 فَهُمْ لَهَا مَٰلِكُونَ
 
Awalam yarou annaa kholaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa an ’aaman
fahum lahaa maalikuun


 Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah
menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yg
telah Kami ciptakan dengan kkuasaan Kami sndiri, lalu mreka menguasainya ?

72.

وَذَلَّلْنَٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ
 
Wadzollalnaaha lahum faminhaa rokuubuhum wa minha ya kuluun

 Dan Kami tundukkkan binatang binatang itu untuk mereka, maka
sebahagiannya mnjadi tunggangan mreka dan sebahagiannya mereka makan.

73.

وَلَهُمْ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُ  ۖ  أَفَلَا يَشْكُرُونَ
 
Walahum fiihaa manaafi ’u wa masyaaribu afala yasykuruun

 Dan mreka mmperoleh padanya manfaat dan minuman. Maka mengapakah
mereka tidak bersyukur ?

74.

وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ

 Wattakhodzuu min duunillaahi aalihatal la ’allahum yunsoruun

 Mereka mngambil sembahan sembahan slain Allah, agar mereka mendapat
pertolongan.

75.

لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌ

 مُّحْضَرُونَ
 
Laa yastathii ’uuna nasrohum wahum lahum jundum muhdloruun

 Berhala berhala itu tiada dapat mnolong mereka, padahal
berhalaberhala itu menjadi tentara yg disiapkan untuk mnjaga mereka.

76.

فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا

 يُعْلِنُونَ
 
Falaa yakhzunka qouluhum innaa na’lamu maa yusirruuna wa maa yu’linuun

 Maka janganlah ucapan mereka mnyedihkan kamu. Ssungguhnya Kami
mengetahui apa yg mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.

77.

أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقْنَٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ

 خَصِيمٌ مُّبِينٌ
 
Awalamm yarol insaanu annaa kholaqnaahu min nuthfatin fa idzaa huwa
khosiimum mubiin


 Dan apakah manusiaa tidak memperhatikan bahwa Kami mnciptakannya dari
setitik air (mani), maka tibatiba ia menjadi penantang yang nyata.

78.

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ

 ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ
 
Wa dloraba lanaa matsalaw wanasiya kholqohu, qoola may yuhyil ‘idhooma
wa hiya romiim


 Dan dia mmbuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada
kejadiannnya, ia berkata: 'Siapakah yg dapat mnghidupkan tulang
belulang, yg telah hancur luluh ?'

79.

قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ

 خَلْقٍ عَلِيمٌ
 
Qul yuhyiihal ladzii ansyaaaahaaa awwala marrotiw wa huwa bikulli
kholqin ‘aliim


 Katakanlah: 'Ia akan dihiidupkan oleh Tuhan yg menciptakannya kali yg
pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,

80.

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَآ

 أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ
 
Alladzii ja’ala lakum minasy syajarilakhdlori naaron fa idzaa antum
minhu tuuqiduun


 Yaitu Tuhan yg mnjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka
tibatiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”

81.

أَوَلَيْسَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِقَٰدِرٍ

 عَلَىٰٓ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلْخَلَّٰقُ ٱلْعَلِيمُ
 

Awalaisal ladzii kholaqos samaawaati walardlo biqoodirin ‘alaa
ayyakhluqo mitslahum balaa wahuwal khollaqul ‘alim


 Dan tidakkah Tuhan yg mnciptakan langit dan bumi itu brkuasa
menciptakan yg serupa dngan itu ? Benaar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha
Pencipta lagi Maha Mengetahui.

82.

إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
 
Innamaaa amruhuu idzaa arooda syaian ayyayaquula lahuu kun fa yakun

 Ssungguhnya keadaanNya apabila Dia mnghendaki sesuatu hanyalah brkata
kepadanya: “Jadilah!” Maka trjadilah ia.

83.

فَسُبْحَٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَإِلَيْهِ

 تُرْجَعُونَ
 
Fasubhaanallladzii biyadihii malakuutu kulli syai’in wa ilaihi turja’uun


 Maka Maha Suci (Allah) yg di tanganNya kekuasaan atas sgala sesuatu
dan kepadaNyalah kamu dkembalikan.


 Manfaat Surat Yasin, antara lain:

 1. Menurut sabda Nabi Muhammad saw, siapa membaca surah Yaasiin(Yasin) satu kali, sama dengan membaca Alqur’an sampai khatam(selesai)sepuluh kali, siapa membiasakan membaca surah Yaasiin   setiap malam sampai mati, maka termasuk mati syahid.

 2. Jika dibaca pada waktu pagi, maka memperoleh kegembiraan sampai sore, dan jika dibaca disore hari maka dapat gembira sampai pagi.

 3. Jika anda ada maksud kepada pembesar supaya berhasil, maka bacalah surah yaasiin dari rumah sebanyak 25 kali, maka insya Allah berhasil.

 4. Jika dibacakan untuk orang yang akan meninggal dunia, maka tidak akan dicabut nyawanya selagi ia belum didatangi malaikat Ridwan dengan maksud memberi kegembiraan kepada orang yang akan meninggal tersebut.

 5. Jika dibacakan pada mayat di dalam kubur maka diringankan siksanya,jika ditulis dan dilebur air, lalu diminum, sama dengan meminum seribu obat.

 6. Khasiatnya lagi adalah dapat dipergunakan sebagai obat sakit panas,   caranya dibaca sekali, setiap sampai pada lafadz “MUBIIN” dengan mengikat benang sekali sampai tujuh, kemudian diikatkan pada bahu kanannya orang yang sakit panas, maka insya Allah sehat kembali.

Sekian pembahasan mengenai
Bacaan Surat Yasin.
Semoga Kita bisa mengamalkanya dengan
cara melantunkannya setiap hari.

----------------------------

  Susunan Bacaan Tahlil

Tahlil atau tahlilan sudah menjadi tradisi kaum muslimin di Indonesia, utamanya warga Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penganut paham Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sebagai upaya bertawashul kepada Allah SWT untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia atau ahli kubur pada umumnya,

Tahlil secara lughat berarti bacaan

 لاإله إلاالله (Lailaha illallah)

seperti halnya Tasbih berarti bacaan

 سبحان الله (Subhanallah)

Tahmid bacaan الحمد لله (Alhamdulillah) dan lain sebagainya.

Bahasa Arab kebanyakan selain mempunyai arti secara lughowi (bahasa) juga mempunyai arti secara istilahi atau urfi.

Tasbih misalnya pengertian secara urfi ialah mengagumi dan mensucikan Allah sang Maha
pencipta dari segala kekurangan dan kelemahan, yang direfleksikan dengan
bersyukur, rasa takjub dan lain sebagainya yang diiringi dengan mengucapkan Subhanallah.

Demikian pula Tahlil dalam pengertiannya secara urfi atau islitahi ialah mengesakan Allah dan tidak ada pengabdian yang tulus kecuali hanya kepada Allah, tidak hanya mengkui Allah sebagai Tuhan tetapi juga untuk mengabdi, sebagimana dalam pentafsiran kalimah thayyibah

لاإله إلاالله أي لامعبود بحق إلاالله

Artinya: Tiada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah, atau tidak ada pengabdian yang tulus kecuali kepada Allah

Kemudian di dalam melaksanakan bentuk pengabdian manusia sebagai hamba kepada  Allah SWT, sudah barang tentu tidak cukup hanya dengan menyebut-nyebut asma Allah akan tetapi harus disertai prilaku-prilaku
seorang hamba yang mentaati perintah perintah Allah serta menjauhi larangan larangan-Nya, dan perilaku tersebut digambarkan dalam rangkaian bacaan-bacaan pada tahlilan.

Jadi Tahlil dengan serangkaian bacaannya yang lebih akrab disebut dengan tahlilan tidak hanya berfungsi hanya untuk mendoakan sanak kerabat yang telah meninggal, akan tetapi lebih dari pada itu Tahlil dengan serentetan bacaannya mulai dari surat Al-ikhlas, Shalawat, Istighfar,
kalimat thayyibah dan seterusnya memiliki makna dan filosofi kehidupan manusia baik yang bertalian dengan i’tiqad Ahlus Sunnah wal jamaah, maupun gambaran prilaku manusia jika ingin memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di Dunia dan di akhirat kelak.

Tahlilan dari susunan bacaannya terdiri dari dua unsur yang disebut dengan syarat dan rukun, yang dimaksud dengan syarat ialah bacaan :
1. Surat al-Ikhlas
2. Surat al-Falaq
3. Surat an-Nas
4. Surat al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5

 الم ذلك الكتاب .......

5. Surat al-Baqarah ayat 163

 والهكم إله واحد ........

6. Surat al-Baqarah ayat 255

 الله لاإله إلا هو الحي القيوم ........

7. Surat al-Baqarah ayat dari ayat 284 samai ayat 286

 لله مافي السموات......


8. Surat al-Ahzab ayat 33

 إنما يريد الله ........

9. Surat al-Ahzab ayat 56

إن الله وملائكته يصلون على النبي ........


10. Dan sela-sela bacaan antara Shalawat, Istighfar, Tahlil da Tasbih

Adapun bacaan yang dimaksud dengan rukun tahlil ialah bacaan :
1. Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan:

 واعف عنا واغفر لنا وارحمنا

2. Surat al-Hud ayat 73:

 ارحمنا ياأرحم الراحمين

3. Shalawat Nabi
4. Istighfar
5. Kalimat Thayyibah لاإله إلاالله
6. Tasbih

  Susunan Bacaan Tahlil Arwah Lengkap singkat Dan Ringkas Beserta Doa-nya

Tahlil Atau Tahlilan merupakan salah satu aktivitas kebanyakan umat muslim setelah ada di antara saudaranya meninggal dunia yang berisikan kalimah-kalimah thayyibah, surat-surat pendek, ayat-ayat al-quran
seperti yasin dan doa lainnya, baik itu di bacakannya secara bersamaan atau perorangan dengan tujuan agar amalan-amalan bacaan tersebut di sampaikan oleh sang maha kuasa kepada arwah mayit atau orang yang sudah meninggal.

Biasanya orang-orang melkukan tahlilan ini hingga tujuh hari tetapi ada juga yang kurang dari itu dan selanjutnya di sambung pada 40 harinya dan seterusnya. Aktivitas ini merupakan warisan para ulama dan aulia yang hingga sekarang masih membudaya di kalangan umat muslim dan kami yakin
ini merupakan suatu kebaikan yang mesti di lakukan.

Selain kalimah ini di bacakan pada saat tahlilan secara bersamaan ada juga yang melafadzkannya di kuburan saat berziarah sperti setelah lebaran idul fitri dan hari-hari lainnya.

Susunan Bacaan Tahlil Arwah Lengkap singkat Dan Ringkas Beserta Doa-nya

Untuk itu mengingat bacaan tahlil ini lumayan panjang dan menurut kami hanya orang-orang tertentu lah yang memahaminya seperti ustad dan para kiyai. Nah yang mau hafal juga silahkan di baca, dan berikut adalah bacaan selengkapnya.

Bacaan Tawasul Khususan Fatihah Tahlil

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ

 وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَاَوْلاَدِه وَذُرِّيَّاتِهِ

وَاِلَى اَرْوَاحِ سَيِّدِنَا اَبِيْ بَكْرٍوَّعُمَرَ وَعُثْمَانَ

 وَعَلِيٍّ وَاَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ
 
وَخُصُوْصًا

اِلَى رُوْحِ .....، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

ثُمَّ اِلَى حَضَرَاتِ اِخْوَانِهِ مِنِ اْلاَنْبِيَآءِ

 وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلاَوْلِيَآءِ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ

وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وُالْعُلَمَآءِ الْعَامِلِيْنَ

 وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَآئِكَةِ

الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ

 عَبْدِالْقَادِرِالْجَيْلاَنِى، اَلْفَاتِحِةْ

ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مَنَ الْمُسْلِمِيْنَ

 وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ

مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا

 خُصُوْصَا اِلَى آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا

وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا

 وَاَسَاتِذَتِنَا وَاَسَاتِذَةِ اَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا

هَهُنَا بِسَبَبِهِ، اَلْفَاتِحِةْ

Tahlil Lengkap


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. 3
لَآاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (٢) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣) وَمِنْ شَرِّ
النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥)
لَآاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) إِلَهِ النَّاسِ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
(٤) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ()
لَآاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّآلِّينَ (٧)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
الم (١) ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (٣) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا
أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ (٥)
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (١٦٣)
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥)
للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ
بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢٨٤) آمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
(٢٨٥) لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا
تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا
أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦)
يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اِرْحَمْنَا 7
رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ
عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ
ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا
وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْعَدَدَ
مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ*الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ
ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.
وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. وَحَسْبُنَا الله وَنِعْمَ
الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ3
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ بَاقٍ
(Dibaca 100 kali) لاَاِلهَ اِلَّااللهُ
لاَاِلهَ اِلَّااللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
(Dibaca 33 kali)سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِه سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
(Dibaca 2 kali)اَللهُمَّ صَلِّ عَلى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ اَجْمَعِيْنَ.
اَلْفَاتِحَةْ :


Kemudian bisa juga di lanjut membaca surat yasin sesuai keinginan baik 1
atau 3 kali dan yang terakhir di tutUp dengan doa tahlil/tahlilan.

Doa Setelah Tahlil/Tahlilan

اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَالنَّاعِمِيْنَ، حَمْدًايُوَافِيْ نِعَمَه وَيُكَافِئُ
مَزِيْدَه، يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

A'UUDZU BILLAHI MINASY YAITHOONIR ROJIIM.
BISMILLAAHIR ROHMAANIRROHIIM.
ALHAMDU LILLAAHI ROBBIL'AALAMIIN. HAMDASY SYAAKIRIIN, HANDAN NAA'IMIIN,
HAMDAY YUWAAFII NI'AMAHUU WA YUKAAFI'U MAZZIDAH, YAA ROBBANAA LAKALHAMDU
KAMAA YAN BAGHII LIJALAALI WAJ-HIKA WA 'AZHIIMI SULTHOONIK. ALLOOHUMMA
SHALLI WA SHALLIM 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA'ALAA AALI SAYIIDINAA
MUHAMMAD.

Artinya : Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan
pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau.

اَللهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا
وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً
نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِه مِنَ الْاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَآءِ
وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَآءِ الْعَالِمِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ
الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ
خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّ

ALLAAHUMMA TAQOBBAL WA AUSHIL TSAWABA MAA QORO'NAAHU MINAL QUR'AANIL
'AZHIIMI WAMAA HALLALNAA WA MAA SABBAHNAA WA MASTAGHFARNAA WA MAA
SHOLLAINAA 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WA SALLAMA
HADIYYATAN WAASHILATAN WA ROHMATAN NAAZILATAN WA BAROKATAN SYAAMILATAN
ILAA HADHROTIN HABIIBINAA WA SYAFII'INAA WA QURROTI A'YUNINAA SAYYIDINAA
WA MAULAANAA MUHAMMADIN SHOLLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM, WA ILAA JAMII'I
IKHWAANIHII MINAL ANBIYAA'I WALMURSALIINA WAL AULIYAA'I WASY-SYUHADAA'I
WASH-SHOOLIHIINA WASH SHOHAABATI WATTAABI'IINA WAL 'ULAMAA'IL 'AAMILIINA
WAL MUSHONNIFIINAL MUKHLISHIINA WA JAMII'IL MUJAAHIDIINA FII
SABIILILLAAHI ROBBIL'AALAMIIN, WA MALAA'IKATIL MUQORROBIIN, KHUSHUUSHON
ILAA SAYYIDINASY SYAIKH 'ABDIL QOODIR ALJAILAANI,

Artinya : Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'an yang
kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada', orang-orang shalih, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya
ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.

ثُمَّ اِلى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ
مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَآءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا
وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَاههُنَا بِسَبَبِه وَلِاَجْلِه

TSHUMMA ILAA JAMII'I AHLIL QUBUURI MINAL MUSLIMIINA WALMUSLIMAATI
WALMU'MINIINA WALMU'MINAATI MIM MASYAARIQIL ARDHI ILAA MAGHOORIBIHAA
BARRIHAA WABAHRIHAA KHUSHUSHON ILAA AABAAINAA WA-UMMAHAATINAA
WA-AJDAADINAA WAJADDAATINAA WANAKHUSH-SHU KHUSHUUSON MANIJTAMA'NAA
HAAHUNAA BISABABIHII WALI-AJLIHII

Artinya : Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama keapda bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami,
lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُم

ALLAAHUMMAGHFIR LAHUM WARHAMHUM WA 'AAFIHIM WA'FU 'ANHUM

Artinya : Ya Allah, ampunilah mereka, kasihanilah mereka, berilah mereka kesejahteraan dan maafkanlah mereka.

اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لَآاِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ

ALLAAHUMMA ANZILIR ROHMATA WALMAGHFIROTA 'ALAA AHLILQUBUURI MIN AHLI LAA
ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH

Artinya : Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur yang selalu mengucapkan "Laailaaha illallaah muhammadur rasuulullaah"
(Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah)

اَللهُمَّ اَرِنَاالْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَااتِّبَاعَهُ وَاَرِنَاالْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَااجْتِنَابَهُ

ALLAAHUMMA ARINAL HAQQO HQAAON WARZUQNAT TIBAA'AHU, WA ARINAL BAATHILA
BAATHILAN WARZUQNAJ TINAABAHU

Artinya : Ya Allah, tunjukanlah kepada kami kebenaran adalah suatu kebenaran dan anugerahilah kami untuk mengikkutinya dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan adalah suatu kebatilan dan anugerahilah kami untuk
menjauhinya.

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

ROBBANAA AATINAA FIDDUNYAA HASANAH, WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAQINAA
'ADZAABAN NAAR.

Artinya : Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL 'IZZATI 'AMMAA YASHIFUUN, WASALAAMUN 'ALAL
MURSALIINA WALHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. AL-FAATIHAH :

Artinya : Masa suci Tuhanmu, Tuham pemilik kemuliaan, dari sifat-sifat yang mereka (musuh-musuhNya) berikan. Keselamatan selalu tertuju kepada Rasul, dan segala puji bagi Allah penguasa alam semesta.

اَلْفَاتِحَةْ

Bacaan tahlil serta doanya di atas merupakan yang singkat dan ringkas serta paling sering di pakai oleh kebanyak orang-orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manaqib jawahirul ma’ani atau MANAQIB ASY-SYEICH ABDUL QADIR AL-JILANI

Fiqih Puasa Mazhab Syafi’i

Kitab Sahih Ibnu Khuzaimah