Doa Pengobatan Orang Sakit
Asy-Syaafi, Yang Maha Penyembuh
Asmaul Husna Allah Maha Penyembuh Dzikir Untuk Kesembuhan Asmaul Husna Untuk Orang Sakit Zikir Penyembuh Penyakit
ASY-SYAAFI, YANG MAHA PENYEMBUH
Olehb Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA
DASAR PENETAPAN
Nama Allâh Azza wa Jalla yang maha agung ini disebutkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahîh. Yakni, dari Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membacakan doa perlindungan kepada salah seorang (anggota) keluarga beliau (dengan) mengusapkan tangan kanan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya membaca (doa):
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Ya Allâh, Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain)[1]
Juga dalam hadits shahîh yang lain, dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu tentang ruqyah (doa/zikir perlindungan) yang dibaca oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Anas Radhiyallahu anhu menyebutkan doa yang mirip dengan doa di atas.
Berdasarkan hadits-hadits ini, para Ulama menetapkan nama asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh) sebagai salah satu dari nama-nama Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang maha indah. Di antara Ulama yang menetapkannya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah[2] , Imam Ibnul Qayyim rahimahullah[3] , Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn [4] , Syaikh ‘Abdur Razzâq al-Badr [5] dan lain-lain.
MAKNA ASY-SYAFI
Imam Ibnul Atsîr rahimahullah menjelaskan bahwa asal kata nama ini secara bahasa berarti lepas (sembuh) dari penyakit [6] .
Sedangkan Imam Fairûz Abâdi rahimahullah mengatakan bahwa arti asal kata nama ini (asy-syifa’) adalah obat penyembuh [7] .
Sementara al-Halîmi rahimahullah menjelaskan bahwa maknanya secara bahasa adalah menghilangkan sesuatu yang menyakiti atau merusak pada badan manusia [8] .
Maka, nama Allâh Azza wa Jalla asy-Syâfi berarti Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit lahir maupun batin. Dia Azza wa Jalla lah yang menyembuhkan hati manusia dari berbagai syubhat (kerancuan/kesalahpahaman dalam memahami Islam), ketidakyakinan, iri, dengki dan penyakit-penyakit hati lainnya, serta menyembuhkan badan manusia dari berbagai macam penyakit dan kerusakan. Tidak ada satu pun yang mampu melakukan semua itu kecuali Allâh Azza wa Jalla semata, maka tidak ada kesembuhan penyakit selain kesembuhan dari-Nya dan tidak ada asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh) kecuali Dia Azza wa Jalla, sebagaimana ucapan Nabi Ibrâhîm Alaihissallam yang dinukil dalam al-Qur`ân:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Dan apabila aku sakit Dialah Yang menyembuhkan aku [asy-Syu’arâ/26:80]
Maksudnya, jika aku ditimpa suatu penyakit, maka tidak ada satu pun yang sanggup menyembuhkanku selain Allâh Azza wa Jalla , dengan sebab-sebab yang ditetapkan-Nya dapat mendatangkan kesembuhan bagiku[9] .
Makna inilah yang diisyaratkan dalam doa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas: “Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu” [10] .
PENJABARAN MAKNA NAMA ALLAH ASY-SYAFI
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menjelaskan makna doa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, dengan berkata: “Dalam ruqyah (doa/zikir perlindungan) ini (terdapat) tawassul (usaha/sebab untuk mendekatkan diri) kepada Allâh Azza wa Jalla dengan kesempurnaan (sifat) rububiyah-Nya (pengaturan-Nya atas semua urusan makhluk-Nya) dan rahmat-Nya dalam menyembuhkan (penyakit manusia), dan bahwa Dialah satu-satunya asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Nya. Maka, ruqyah (doa/zikir perlindungan) ini mengandung tawassul (usaha/sebab untuk mendekatkan diri) kepada Allâh Azza wa Jalla dengan mentauhidkan-Nya (mengesakan-Nya alam beribadah), (sifat) ihsân (kebaikan) dan rububiyah-Nya”[11] .
Al-Halîmi rahimahullah berkata: “Dalam berdoa, diperbolehkan mengucapkan: “Wahai asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), wahai al-Kâfi (Yang Maha Pemberi kecukupan), karena Allâh Azza wa Jalla Dialah yang menyembuhkan dada (hati) manusia dari syubhat (kerancuan/kesalahpahaman dalam memahami Islam) dan keragu-raguan, juga dari (sifat) dengki dan khianat, serta menyembuhkan badan manusia dari berbagai macam penyakit dan kerusakan. Tidak ada yang mampu melakukan semua itu selain-Nya dan tidak ada yang (pantas) diseru dengan nama ini (asy-Syâfi) kecuali Dia”[12] .
Allâh Azza wa Jalla Dialah Yang Maha Menyembuhkan segala macam penyakit manusia, dan tidak ada kesembuhan bagi mereka kecuali kesembuhan (dari)-Nya.
Kesembuhan dari Allâh Azza wa Jalla ada dua macam:
1. Kesembuhan yang bersifat maknawi dan rohani, yaitu kesembuhan dari penyakit-penyakit hati manusia
2. Kesembuhan fisik, yaitu kesembuhan dari penyakit-penyakit fisik [13] .
Kedua macam penyembuhan ini tercakup dalam keumuman sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah Allâh menurunkan suatu penyakit kecuali Dia (juga) menurunkan obat (penyembuh) bagi penyakit tersebut”[14] .
Allâh Azza wa Jalla menjelaskan dua macam kesembuhan ini dalam al-Qur`ân dan hadits-hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Tentang penyembuhan yang pertama, yaitu penyembuhan penyakit hati manusia, Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasehat dari Rabbmu (al-Qur`ân) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yûnus/10:57]
Imam Ibnu Jarîr ath-Thabari rahimahullah : “Allâh Azza wa Jalla menjadikan al-Qur`ân bagi kaum Mukminin sebagai penyembuh, (dengan) mereka mengambil pengobatan dari nasehat-nasehat (yang terkandung dalam) al-Qur’an untuk (menyembuhkan) penyakit-penyakit yang merasuk ke dalam dada (hati) mereka, (juga penyakit yang berupa) bisikan dan godaan setan (yang akan merusak hati dan keimanan manusia), maka Allâh mencukupi orang-orang yang beriman (melalui nasehat) dengan penjelasan ayat-ayat-Nya sehingga mereka tidak butuh lagi kepada nasehat yang lain”[15] .
Dalam ayat lain, Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan pada al-Qur`ân suatu yang merupakan penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’ân itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian [al-Isrâ/17:82]
Imam Ibnu Katsîr rahimahullah menuturkan: “Arti ‘al-Qur`ân sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman’: al-Qur`ân akan menghilangkan penyakit-penyakit yang ada di hati mereka, yang berupa keraguan (ketidakyakinan), kemunafikan, kesyirikan, penyelewengan dan penyimpangan, maka al-Qur`ân akan menyembuhkan semua (penyakit) tersebut…”[16] .
Akan tetapi perlu diingatkan di sini, bahwa fungsi al-Qur’ân sebagai petunjuk dari Allâh Azza wa Jalla untuk menyembuhkan penyakit hati, hanyalah bisa diambil oleh orang-orang yang mengimani kebenaran al-Qur’an serta memahami kandungan makna dan artinya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “al-Qur`ân adalah penyembuh yang hakiki dari berbagai syubhat (kerancuan/kesalahpahaman dalam memahami Islam) dan keragu-raguan (dalam keimanan), akan tetapi semua (manfaat al-Qur`ân) itu tergantung dari (sejauh mana) kita memahami (kandungan) artinya dan mengetahui maksud (penafsiran yang benar) darinya”[17] .
Adapun tentang penyembuhan yang kedua, yaitu penyembuhan pada fisik dan badan manusia, ini ditunjukkan dalam beberapa hadits yang shahih.
Misalnya, hadits riwayat Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahu anhu tentang beberapa orang Sahabat Radhiyallahu anhum yang melakukan safar (perjalanan), lalu mereka singgah di sebuah perkampungan Arab, kemudian kepala suku perkampungan tersebut sakit karena disengat binatang buas. Salah seorang Sahabat Radhiyallahu anhu mengobatinya dengan membaca surat al-Fâtihah, maka serta merta orang tersebut sembuh total, Lalu mereka diberi hadiah beberapa ekor kambing. Sepulang dari perjalanan tersebut, mereka menceritakan kejadian tersebut kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau pun membenarkan perbuatan mereka seraya bersabda: “Dari mana kamu mengetahui bahwa surat al-Fâtihah adalah ruqyah (doa/zikir untuk penyembuhan)?”, bahkan kemudian Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta bagian dari hadiah kambing tersebut”[18] .
Juga hadits riwayat ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, jika ditimpa sakit, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca al-mu’awwidzât (surat al-Falaq dan an-Nâs) untuk diri beliau sendiri dan meludah sedikit. Lalu, ketika sakit beliau sudah parah, akulah yang membacakannya untuk beliau dan aku mengusap dengan tangan beliau karena mengharap keberkahannya”[19] .
PENGARUH POSITIF DAN MANFAAT MENGIMANI NAMA ALLAH ASY-SYAFI
Keimanan yang benar terhadap nama-Nya yang maha agung ini akan menjadikan seorang hamba selalu menghadapkan diri dan berdoa kepada-Nya semata-mata agar Dia memudahkan kesembuhan segala penyakit pada dirinya, utamanya penyakit-penyakit hatinya yang merupakan penghalang utama bagi manusia untuk mencapai ridha Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
Bersihnya hati manusia dari noda dan penyakit merupakan sumber utama kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika itu baik maka akan baik seluruh tubuh manusia, tapi jika itu buruk maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia”[20] .
Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla tidak akan menerima hamba yang datang menghadap-Nya pada hari Kiamat nanti, kecuali yang datang dengan hati yang bersih dari segala penyakit.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ﴿٨٨﴾إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Hari (Kiamat) yang (pada waktu itu) harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang-orang yang datang menghadap Allâh dengan hati yang bersih [asy-Syu’arâ/26: 88-89].
Artinya, hati yang bersih dari syirik (menyekutukan Allâh Azza wa Jalla), keraguan, dan mencintai keburukan, serta lebih suka bertahan dengan perbuatan bid’ah dan maksiat[21] .
Semua penyakit hati bersumber dari buruknya hawa nafsu manusia, sehingga hati ini terhalang untuk mencapai kedekatan dengan Allâh Azza wa Jalla .
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Orang-orang yang menempuh jalan (untuk mencari keridhaan) Allâh Azza wa Jalla , meskipun jalan dan metode yang mereka tempuh berbeda-beda, (akan tetapi) mereka sepakat (mengatakan) bahwa nafsu (jiwa) manusia adalah penghalang (utama) bagi hatinya untuk sampai kepada (ridha) Allâh Azza wa Jalla , (sehingga) seorang hamba tidak (akan) mencapai (kedekatan) kepada Allâh Azza wa Jalla kecuali setelah dia (berusaha) menentang dan menguasai nafsunya (dengan melakukan tazkiyatun nufus/pembersihan jiwa)”[22] .
Maka Allâh Azza wa Jalla Dialah satu-satunya yang maha mampu membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari segala penyakit tersebut, karena Dia Azza wa Jalla adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), dan tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Nya, sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas.
Oleh karena itu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa beliau yang terkenal, mengisyaratkan bahwa kebersihan hati dan kesucian jiwa hanyalah semata-mata berasal dari Allâh Azza wa Jalla , yaitu doa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
اللََّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَاوَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
Ya Allâh, anugerahkanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah jiwaku (dengan ketakwaan itu), Engkau-lah Sebaik-baik Yang Mensucikannya, (dan) Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya [23]
PENUTUP
Demikianlah, dan kami akhiri tulisan ini dengan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna, agar Dia Azza wa Jalla berkenan memberikan kesembuhan dari penyakit lahir dan batin bagi kita sehingga dapat mencapai kesempurnaan iman dan keridhaan-Nya.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XV/1432H/2011. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
[1]. HR. al-Bukhâri no. 5311 dan Muslim no. 2191
[2]. Majmuu’ul Fatâwâ 2/380
[3]. Zâdul Ma’âd 4/172
[4]. Al-Qawâ’idul Mutslâ hlm. 42
[5]. Fiqhul Asmâil Husnâ hlm. 287
[6]. An-Nihâyah fi Ghariibil Hadits wal Atsar” (2/1189).
[7]. Al-Qâmuusul Muhiith” (hal. 1677).
[8]. Al-Minhâju fî Syu’abil Imân 1/209
[9]. Tafsir Ibnu Katsir” (3/450).
[10]. Fiqhul Asmâil Husnâ hlm. 287
[11]. Zâdul Ma’âd 4/172
[12]. Al-Minhâj fî Syu’abil Imân 1/209
[13]. Syarhu Asmâillâhil Husnâ hlm. 115
[14]. HR. al-Bukhâri no. 5354
[15]. Tafsîr ath-Thabari 1/67
[16]. Tafsir Ibnu Katsir 3/83
[17]. Ighâtsatul Lahfân min Mashâyidisy Syaithân 1/44
[18]. HR. al-Bukhâri no. 2156 dan Muslim no. 2201
[19]. HR. al-Bukhâri no. 4728 dan Muslim no. 2192
[20]. HR. al-Bukhâri no. 52 dan Muslim no. 1599
[21]. Taisîrul Karîmir Rahmân hlm. 593
[22]. Ighâtsatul Lahfân hlm. 132 – Mawâridul Amân
[23]. HR. Muslim no. 2722
================
Penyembuhan Tanpa Obat
Doa Menyembuhkan Penyakit Kulit Doa Ketika Anak Sakit Doa Untuk Menyembuhkan Batuk Doa Pengobatan Doa Untuk Penyakit Batuk
PENYEMBUHAN TANPA OBAT
Obat adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Pengobatan sudah dikenal sejak jaman dahulu, bahkan para nabi pun mempunyai cara-cara tersendiri dalam hal pengobatan.
Penyembuhan seseorang dari sakit adalah mutlak kekuasaan Allah, bukan kekuasaan manusia. Karena penyakit datang dari Allah, pasti Allah akan menurunkan obatnya. Rasulullah bersabda,
إِ نَ اللهَ لَمْ يُنْزِ لْ دَ ا ءً إ لأَ أَنزَ لَ لَهُ شِفَا ءً فَتَدَ ا وَ واْ
Allah tidak akan menurunkan penyakit, kecuali menurunkan obatnya, maka berobatlah. [HR Ibnu Majah].
Seseorang yang memberikan obat, baik obat-obatan moderen, tradisional, pengobatan cara Nabi, atau pengobatan alternatif yang lainnya, merupakan perantara-perantara kesembuhan dari Allah.
وَإِذَامَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku. [Asy Syu’ara: 80].
Ketika mencari pengobatan alternatif, jangan sampai seseorang terjerumus kepada kemaksiatan, kesyirikan. Tetapi yang harus dibenarkan oleh syari’at Islam.
إِ نَ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَا ءَ كُمْ فِيْمَا حَرَّ مَ عَلَيْكُمْ
Sesungguhnya, Allah tidak menjadikan obatnya di segala yang diharamkan terhadap kalian. [HR. Thabrani].
Penyembuhan tanpa obat, maksudnya ialah penyembuhan tanpa obat kimiawi maupun obat-obatan moderen. Melainkan dengan pengobatan alternatif, yang bisa diterima ajaran Islam. Atau dengan kata lain, bisa disembuhkan tanpa menggunakan obat-obatan moderen yang berkembang dalam bidang medis.
PERTAHANAN ALAMIAH JAUH LEBIH PENTING DARIPADA OBAT-OBATAN
Pada beberapa penyakit, terkadang tidak memerlukan obat-obatan. Dengan kata lain, bisa disembuhkan tanpa menggunakan obat-obatan. Karena sebenarnya, tubuh manusia mempunyai antibodi atau pertahanan sendiri untuk melawan suatu penyakit. Biasanya pertahanan tubuh ini lebih baik daripada menggunakan obat-obatan. Beberapa penyakit yang sembuh dengan sendirinya, misalnya: influensa (selesma) dan masuk angin.
Untuk membantu tubuh untuk memerangi, melawan dan mengatasi suatu penyakit, harus diutamakan dan diperhatikan tiga hal. Yaitu: menjaga kebersihan diri, banyak istirahat dan makan minum yang baik.
Bahkan pada penyakit parah, yang sangat memerlukan obat-obatan; tubuh sendirilah yang harus mengatasi penyakit tersebut. Obat-obatan hanya membantunya. Kebersihan diri, istirahat yang cukup dan makan minum yang baik, tetaplah menjadi prioritas utama. Sebagian dari cara-cara kesehatan, tidak dan tidak boleh tergantung kepada penggunaan obat.
Sekalipun kita tinggal di daerah yang tidak ada obat-obatan moderen, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati beragam penyakit yang umum dijumpai.
PENYEMBUHAN DENGAN AIR[1]
Kita dapat hidup tanpa obat-obatan. Akan tetapi, tidak seorang pun yang bisa hidup tanpa air. Karena lebih dari setengah (57 %) tubuh kita berupa air. Apabila semua orang dapat menggunakan air dengan sebaik-baiknya, maka jumlah penyakit dan kematian -terutama anak-anak- mungkin dapat dihindari. Insya Allah.
Sebagai contoh, penggunaan air merupakan dasar, baik dalam pencegahan maupun dalam pengobatan mencret (diare). Di banyak daerah, diare merupakan penyebab paling umum dari kematian anak-anak balita. Air yang tercemar dan kotor sering menjadi penyebab dari penyakit tesebut.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan diare, ialah merebus air sebelum dikonsumsi, diminum atau sebelum diolah dengan makanan. Tindakan ini sangat penting, terutama untuk bayi. Botol susu dan peralatan bayi, sebaiknya direbus terlebih dadulu sebelum digunakan.
Mencuci tangan dengan air sabun setelah buang air besar, buang air kecil, sebelum makan dan sebelum memegang makanan, perlu dipentingkan juga.
Penyembuhan dengan air diperlukan sekali bagi anak yang menderita dehidrasi atau kekurangan cairan akibat diare. Dengan memberikan banyak air madu atau air garam kepada anak yang diare, maka dehidrasi insya Allah dapat dicegah, diperbaiki dan disembuhkan
Terapi air, juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan minum air sebanyak-banyaknya pada pagi hari sangat baik untuk kesehatan. Sebanyak-banyaknya di sini maksudnya janganlah berlebih-lebihan. Karena lambung harus mampu menerimanya. Rasulullah juga mengisaratkan, bahwa lambung dibagi menjadi tiga bagian, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk udara dan sepertiga untuk minuman.
================
CONTOH PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DENGAN AIR
PENCEGAHAN PENYAKIT
1. Mencret, cacingan, infeksi saluran usus : Rebuslah air, minum dan jangan lupa cuci tangan
2. Infeksi kulit : Sering mandi
3. Luka yang dapat mengalami infeksi, tetanus : Cuci luka sebaik-baiknya dengan sabun dan air
PENGOBATAN PENYAKIT
1. Mencret, kehilangan cairan dalam tubuh : Minum banyak air
2. Penyakit dengan panas : Minum banyak air
3. Panas yang tinggi : Usaplah tubuh dengan air dingin
4. Infeksi saluran kencing yang ringan (sering terjadi pada wanita) : Minum air yang banyak
5. Batuk, asma, radang pada tenggorok (bronchithis), radang paru-paru (pneumonia), batuk rejan : Minum air yang banyak dan hiruplah uap air panas untuk mencairkan lendir (kadang diperlukan obat-obatan tertentu khusus untuk peyakit ini)
6. Luka-luka borok, impetigo, kurap pada kulit kepala, jerawat : Bersihkan dengan sabun dan air
7. Luka-luka infeksi, kantong bernanah (abses, bisul) : Kompres dengan air hangat
8. Sendi dan otot kaku : Kompres dengan air hangat
9. Rasa gatal, terbakar atau rangsangan kulit : Kompres dengan air dingin
10. Luka bakar yang ringan : Rendam dalam air dingin
11. Sakit leher atau peradangan tonsil (tonsilitas) : Kumur air garam hangat
12. Asam, basa, kotoran, debu, atau bahan-bahan yang merangsang mata : Segera mata disiram dengan air dingin
13. Hidung yang tersumbat : Menghirup uap air/air garam
Apabila penyembuhan alternatif dengan air tidak bisa menyembuhkan penyakit, segeralah hubungi tenaga kesehatan yang ahli dibidangnya.
PENYEMBUHAN DENGAN PRODUK LEBAH
Dalam Al Qur’an Allah Azza wa Jalla telah berfirman tentang khasiat lebah.
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah,”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. [An Nahl :68,69].
Termuat dalam Shahih Al Bukhari, dari Sa’id Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas dari Nabi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ
Kesembuhan ada dalam tiga perkara; meminum madu, berbekam dengan gelas dan bakaran api. Tetapi aku melarang umatku melakukan pembakaran dengan besi.”
Madu adalah cairan manis yang tersimpan dalam sel-sel sarang lebah yang melalui pengambilan nektar tanaman oleh lebah madu.
Sejak dahulu, madu telah dijadikan diet khusus untuk vitalitas, kosmetika dan kesehatan secara umum. Tercatat pada zaman kerajaan, seperti: Yunani, China, dan Mesir. ada kajian moderen, ternyata madu mempunyai khasiat membunuh bakteri dan cendawan. Pada kajian klinis, telah membantu penyembuhan kulit terbakar, kulit luka, lambung dan gastroteritis. Madu dapat menghentikan pertumbuhan bakteri, karena kandungan gulanya yang tinggi. Komponen anti bakteri lainnya yaitu hidrogen prioksida yang terbentuk dari aktifitas enzim glukos oksidase. Meskipun kedua hal tersebut ditiadakan, ternyata madu masih mengandung anti bakteri. Aktifitas anti bakteri ini sangat menentukan madu sebagai makanan kesehatan. Karena madu mampu menekan kemungkinan timbulnya penyakit yang berhubungan dengan bakteri dan cendawan. Madu dengan kandungan gula sederhana, baik bagi kebutuhan vitalitas tubuh. Dengan tambahan sifat fisik madu, madu sangat disarankan untuk perawatan kulit dalam menu kosmetika keluarga.
Madu merupakan salah satu jenis makanan dengan kandungan nutrisi yang sangat baik. Komponen yang menyusun madu ialah 20 % air, 38% fruktosa, 30 % glukosa, 1% sukrosa, 70 % maltosa, gula lain 1 %, asam bebas 0,4 %, total asam 0,6 %, laktosi 0,1 %, abu 0,2 % dan nitrogen 0,04 %. Kandungan mineral antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, mangan, klor, pospor, sulfur dan silikon. Kandungan enzim pada madu berupa invertase, glikooksidase, diastase, sedikit katalase, asam porpatase. Vitamin yang terkandung dalam madu meliputi: B1, B2. B3, B4, B5, B6 dan C. Sifat fisik madu yang menguntungkan antara lain higroskopisitas dan uskositas. Sering mungkin minum madu memberikan efek yang mengagumkan secara medis.
Selain madu dari lebah yang merupakan ciptaan Allah, juga terdapat bahan yang disebut Royal Jely. Adalah subtansi menyerupai jeli (milk) yang disekresikan oleh lebah pekerja muda, lewat kelenjar hipotaring sebagai makanan khusus bagi larva calon ratu dan larva muda calon pekerja.
Royal Jely dikenal sebagai bahan katalis, yaitu bahan penyeimbang dalam sistem metabolisme. Sehingga Royal Jely sering diindikasikan sebagai makanan yang berfungsi untuk stimulan yang membangkitkan selera, pengendali bobot tubuh, bantuan pada efisiensi pencernakan, anti depresan, stimulan sekresi kelenjar, penyelaras metabolisme, antibiotik, meningkatkan kekebalan melawan penyakit, menormalisasi fungsi seksual, dan pemacu jaringan tubuh untuk menjadi sehat. Beberapa catatan kasus kesehatan yang berhasil diatasi dengan mengkonsumsi Royal Jely antara lain, ialah: alergi, angina (jantung), anoreksia, kegelisahan, asma, rambut rontok, jerawat, sesak nafas, bronkitis, kanker, masuk angin, sembelit, jantung koroner, kejang, sintetis, kelelahan, depresi, dermatitis, nyeri haid, dyspepsia, aksim, demam, sakit kepala, herpes, impotensi, insomnia, mual, nyeri, malmetisi. Fungsi lain dari Royal Jely adalah merawat kecantikan dan meningkatkan pretensi kecerdasan.
Dua pertiga bagian Royal Jely berupa air, dan sepertiga berupa padatan yang terdiri dari: protein, gula sedikit lemak, abu dan bahan yang belum terindentifikasi. Komponen nutrisi dominan dalam Royal Jely berupa protein (38%). Tersusun dari 30 asam amino (15 protein esensial) yang berguna dalam perawatan dan pembentukan jaringan serta fungsi reproduksi. Komponen nutrisi gula sebanyak 33 % yang berupa fruktosa dan glukosa. Komponen lemak sebanyak 9 % (berbeda dengan lemak hewani dan nabati) yang berguna dalam aspek biologis Royal Jely, seperti proses anti bakteri, anti tumor, antioksidasi (anti radikal bebas), pemurnian kolesterol dan triglesida dalam darah dan perbaikan jaringan. Komponen nutrisi mineral sebanyak 3 % yang didominasi oleh kalium dan disertai mineral lainnya yaitu magnesium, kalium, natrium, kalsium, seng, besi, tembaga, mangan. Vitamin yang terkandung adalah B1, B2. B3, B4, B5, B6, B7, B8, B9, B12, A, D, K dan C. Komponen lainnya yang belum teridentifikasi sebanyak 11% yang dinamakan bahan R dan diduga dapat memberikan sumbangan terhadap Royal Jely.
PENYEMBUHAN DENGAN AL HABBATUS SAUDA
Dalam Shahihain dari hadits Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
عَلَيْكُمْ بَهذ ه الحَبَّةَ السَّود ا ء فإ نَّ فيها شِفَا ء لكلَّ د ا ءٍ إ لا السَّام ,, السَّام : المو ت
Gunakanlah biji hitam ini, karena di dalamnya terdapat obat dari segala penyakit kecuali racun, racun itu adalah kematian.
Biji hitam itu memang banyak sekali manfaatnya. Ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, obat dari segala macam penyakit; seperti halnya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Ahqaf :25
تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَىٰ إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ
Artinya:Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabbnya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.
Maksudnya ialah segala sesuatu yang dapat dihancurkan dan yang serupa dengannya.
PENYEMBUHAN DENGAN BERBEKAM
Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa berbekam termasuk sunnah Rasulullah. Berbekam (hijamah) ialah mengeluarkan darah dari badan seseorang dengan menelungkupkan mangkuk panas di kulit, sehingga kulit menjadi bengkak, kemudian digores dengan benda tajam, supaya darahnya keluar.
Sangat perlu diperhatikan dalam berbekam ialah peralatan yang digunakan haruslah dalam keadaan suci hama (steril), sehingga tidak menimbulkan penyakit (infeksi sekunder).
Berikut ini contoh bagian tubuh yang dibekam, diambil dari kitab At Tibbun Nabawi karangan Ibnul Qayyim.
• Pembekaman di bagian atas punggung, bermanfaat terhadap nyeri pundak dan kerongkongan.
• Berbekam di urat lengan, bermanfaat terhadap penyakit–penyakit kepala dan bagian-bagiannya, seperti: wajah, gigi, telinga, mata, hidung dan tenggorokan, Hal demikian itu dikarenakan banyaknya darah, atau rusaknya darah, atau karena kedua-duanya.
• Anas Radhiyallahu ‘anhu menyatakan,”Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan berbekam di urat Beliau dan di bagian atas punggung Beliau (punuk).”
• Termuat di dalam Shahihain, darinya,”Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dengan tiga bekaman. Satu di punuk dan dua di urat lengan Beliau.”
• Termuat di dalam Shahihain, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam pada kepala Beliau, ketiak Beliau dalam keadaan ihram. Yaitu untuk menghilangkan pening yang ada di kepala Beliau.”
• Termuat di dalam Sunan Ibnu Majah, dari Ali,”Jibril menginspirasikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berbekam di kedua urat, lengan dan punuk.”
• Termuat di dalam Sunan Abu Dawud, dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam di pinggul Beliau untuk menghilangkan kelesuan yang dideritanya.”
================
PENYEMBUHAN DENGAN BAHAN-BAHAN TRADISIONAL
Pengalaman membuktikan, bahwa obat-obat tradisional banyak manfaatnya bagi kesehatan. Bahkan sekarang perusahaan-perusahaan farmasi sudah mulai menggunakan bahan-bahan tradisional dalam campuran obat yang dihasilkannya.
Bahan-bahan tradisional memang sudah turun-temurun digunakan oleh masyarakat dan biasa dimanfaatkan dalam kehidupan rumah tangga. Misalnya kunyit, temulawak, daun sirih, kayu manis, cengkeh, buah mengkudu dan lain sebagainya. Bahan-bahan seperti ini mudah ditanam sebagai tanaman obat keluarga (TOGA) yang memang dipersiapkan untuk anggota keluarga.
PENYEMBUHAN DENGAN DO’A
Manusia yang ditakdirkan sakit memang wajib berikhtiar mencari kesembuhan, baik dengan obat-obatan moderen maupun alamiah. Selain itu harus disadari, bahwa pengobatan paling hakiki ialah memohon langsung kepada Allah dengan do’a disertai tawakal atau berserah diri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: Dan Rabbmu berfirman, “Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [Al Mu’min:60]
Juga firmanNya ketika mengisahkan permohonan Nabi Ayyub Alaihissallam untuk disembuhkan dari penyakitnya.
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ
Artinya : Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya,”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. [Al Anbiya:83,84]
Dalam hadits juga banyak diriwayatkan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika kita sakit, diantaranya,
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ الثَّقَفِيِّ أَنَّهُ شَكَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعًا يَجِدُهُ فِي جَسَدِهِ مُنْذُ أَسْلَمَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ ثَلَاثًا وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
Dari Utsman bin Abi Al ‘Ash Ats Tsaqafi, bahwasanya dia mengadu kepada Rasulullah tentang rasa sakit yang ia derita pada badannya semenjak ia masuk Islam, maka Rasulullah berkata kapadanya,”Letakkanlah tanganmu pada bagian yang sakit dan bacalah bismillah tiga kali dan bacalah tujuh kali,’Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan aku takuti’.” [HR Muslim 4/1728].
عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعَوِّذُ بَعْضَ أَهْلِهِ يَمْسَحُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى وَيَقُولُ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Dari Aisyah, bahwasanya Nabi memohon perlindungan bagi keluarganya, Beliau mengusap dengan tangan kanannya dan berdoa,”Ya Allah Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah deritanya, sembuhkanlah. Engkaulah Dzat Yang mampu menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu semata, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.” [Muttaffaqun ‘alaihi].
Apabila sakit dan tidak ada harapan untuk sembuh atau hidup, Rasulullah n juga mengajarkan kepada kita untuk selalu berdo’a dan berdo’a.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْ حَمْنِيْ وَألْحِقْنِي بِا لرَّ فِيْقِ الأَعلى
Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, dan pertemukan aku dengan Engkau, Kekasih Yang Maha Tinggi.” [HR Al Bukhari 7/10, Muslim 4/1893].
PENUTUP
Penyembuhan tanpa obat merupakan pengobatan alternatif yang tidak menggunakan obat-obat moderen atau obat-obatan yang tidak mengandung bahan kimiawi. Bisa juga disebut penyembuhan tanpa obat didasarkan pada pengobatan alamiah dan pengobatan ilahiah.
Penyembuhan tanpa obat, tidak dengan pergi ke orang pintar (dukun), menggunakan mantra, jampi, pengobatan alternatif dengan menggunakan tenaga paranormal (supranatural), ataupun sarana lainnya yang menjurus kepada kesyirikan. Hal tersebut dilarang dan diharamkan.
Ibnul Qayyim Al Jauziah dalam kitab At Tibbun Nabawi menyebutkan, bahwa pengobatan Nabi terhadap penyakit, ada tiga macam. Yaitu: dengan obat-obatan alami, obat-obatan Ilahi dan dengan gabungan dari keduanya.
Meskipun pengobatan alamiah tersebut menurut pengalaman sudah banyak manfaatnya, tetapi sebaiknya memang diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut supaya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. (dr. Ira)
==============
AYAT PENYEMBUH BERBAGAI PENYAKIT DALAM AL QUR’AN
Selama hidup didunia sejak masih bayi sampai kita menutup mata berbagai penyakit selalu mengintai kehidupan kita setiap saat. Tidak ada seorangpun yang tidak pernah disentuh penyakit. Minimal sakit demam , flu, batuk semua orang pasti pernah mengalaminya.
Ada penyakit yang ringan dan mudah penyembuhannya seperti batuk, pilek dan demam namun ada pula penyakit yang sulit penyembuhannya seperti penyakit kanker, tumor, HIV dan lain sebagainya. Penyakit ganas dan sulit penyembuhannya untuk menanganinya biasanya butuh waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Mereka yang berkantung tebal mungkin tidak begitu masalah, berapapun biayanya akan mereka usahakan. Namun bagi mereka yang berkantung tipis masalah biaya ini merupakan kendala utama yang sulit diatasi. Kadangkala mereka terpaksa menderita menahan sakit yang tak tertahankan. Ketiadaan biaya menyebabkan mereka terpaksa menahan derita akibat berbagai penyakit itu.
Berbagai penyakit yang diderita seseorang itu sebenarnya merupakan ujian dan cobaan dari Allah, agar mereka bertaubat dan kembali pada Allah, sebagai diingatkan dalam surat Al Insan 29
29. Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Al Insan 29)
Menyembuhkan berbagai penyakit itu bagi Allah bukanlah perkara sulit, disamping usaha berobat secara medis mintalah pertolongan pada Allah . Tanpa izin dan kehendak Allah seseoang tidak mungkin sembuh dari berbagai penyakit yang dideritanya, walaupun dia mendatangi berbagai rumah sakit termahal didunia ini, dan menghabiskan biaya puluhan milyar sekalipun.
Al Qur’an merupakan obat dan penyembuh bagi berbagai penyakit yang diderita manusia , baik penyakit medis, kejiwaan maupun penyakit akibat gangguan jin dan sihir. Sebagaimana diingatkan Allah dalam surat Al israak ayat 82:
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (Al Israak 82)
Jika anda menderita salah satu penyakit baik itu ringan ataupun berat mintalah pertolongan pada Allah untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Disamping berobat secara medis ataupun obat obatan herbal mintalah pertolongan pada Allah dengan mengerjakan shalat malam atau tahajud . Dalam shalat malam atau tahajud itu bacalah ayat ayat penyembuh (asy- syifa) yang kami sampaikan pada artikel ini. Rasakan keajaiban dari pertolongan Allah yang menakjubkan. Insya Allah tidak ada penyakit yang berat bagi Allah. Dia yang menjadikan penyakit dan dia pula yang menyembuhkannya, sebagaimana diingatkan Allah dalam surat Asy Syu’araa 80 :
80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku (Asy Syu’araa 80)
Berikut ini kami sampaikan beberapa ayat syifa (penyembuh) yang ada didalam Al Qur’an. Bacalah ayat ayat tersebut didalam shalat dengan memahami maknanya. Harapkan kesembuhan dan pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai penyakit yang anda derita. Jika Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, betapun berat penyakit seseorang dengan mudah Allah bisa menyembuhkannya.
walillaahi yasjudu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi min daabbatin waalmalaa-ikatu wahum laa yastakbiruuna
yakhaafuuna rabbahum min fawqihim wayaf’aluuna maa yu/maruuna
49. Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. 50. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (An Nahl 49-50)
Bacalah ayat tersebut diatas dengan memahami makna dan maksud ayat tersebut . Bacalah sebagai bacaan shalat atau dibaca sebagai bacaan dzikir harian diluar shalat. Ada beberapa pesan yang terkandung dalam kedua ayat tersebut.
Bawah segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi seperti bintang, planet, galaxy, asteroid , pohon pohon , gunung, awan, binatang yang melata dibumi, yang terbang diangkasa yang berenang dilaut, berbagai virus , bakteri dan kuman penyakit para Malaikat , semuanya sujud pada Allah penguasa alam semesta yang maha tinggi.
Mereka semua tidak menyombongkan diri terhadap Allah, mereka takut dan tunduk pada Allah yang berkuasa penuh disegala penjuru langit dan bumi.
Mereka selalu siap melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka
Pahami dan yakini apa yang disampaikan kedua ayat tersebut, jika anda sedang sakit maka segala macam virus dan bakteri serta sel sel liar yang menyebabkan penyakit ditubuh anda itu semua tunduk pada Allah. Mereka siapa menjalankan apa yang diperintahkan Allah pada mereka. Jika anda minta dengan sungguh sungguh agar mereka meninggalkan tubuh anda kemudian Allah mengabulkannya niscaya anda akan sembuh dari berbagai penyakit itu.
AL A’RAAF 206
inna alladziina ‘inda rabbika laa yastakbiruuna ‘an ‘ibaadatihi wayusabbihuunahu walahu yasjuduuna
206. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud (Al A’raaf 206)
AL ISRAAK 44
tusabbihu lahu alssamaawaatu alssab’u waal-ardhu waman fiihinna wa-in min syay-in illaa yusabbihu bihamdihi walaakin laa tafqahuuna tasbiihahum innahu kaana haliiman ghafuuraan
44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al Israak 44)
Bacalah surat Al A’raaf 206 dan al Israak ayat 44 tersebut diatas dengan sungguh sungguh dan penuh pemahaman. Bisa dibaca sebagai bacaan shalat atau dibaca sebagai dzikir harian. Ada beberpa pesan yang terkandung dalam ayat tersebutb diatas:
Surat Al A’raaf 206 menjelaskan bahwa seluruh Malaikat yang ada disegala penjuru langit dan bumi tidak pernah menyombongkan diri dari menyembah Allah. Mereka selalu bertasbih mensucikan Allah setiap saat, dan mereka selalu bersujud padanya.
Dalam surat Al Israak ayat 44 Allah menegaskan lagi bahwa segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi seperti bintang, matahari, planet, galaxy, asteroid, gunung, pohon pohon, lautan, sungai, burung yang terbang diangkasa, ikan yang berenang dilaut dan semua mahluk yang melata dibumi , berbagai virus, bakteri dan kuman penyakit semuanya bertasbih mensucikan nama Allah setiap saat. Hanya saja kita tidak mengerti tasbih mereka.
Ini peringatan bagi kita agar kita meniru dan mencontoh ketekunan para Malaikat dan segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi itu dalam beribadah pada Allah. Hadapkan hati dan fikiran hanya pada Allah, perbanyak bertasbih didalam hati dimanapun kita berada
Jika anda sedang didera berbagai penyakit , baik penyakit yang jinak maupun yang ganas seperti kanker, tumor , HIV , yakinilah bahwa setiap sel penyakit ditubuh anda tunduk dan patuh pada Allah , mereka juga bertasbih pada Allah. Dengan membaca ayat ini berulang kali harapkanlah pada Allah agar Dia menyembuhkan berbagai penyakit ditubuh anda, agar Allah memerintahkan berbagai penyakit itu meninggalkan tubuh anda dengan izin dan kehendak Allah. Curahkan semua harapan anda pada Allah yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki semua kerusakan yang terjadi pada sel tubuh anda.
AL ISRAAK 82
wanunazzilu mina alqur-aani maa huwa syifaaun warahmatun lilmu/miniina walaa yaziidu alzhzhaalimiina illaa khasaaraan
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Al Israak 82)
Bacalah ayat tersebut diatas dengan memahami makna dan maksud ayat tersebut . Bacalah sebagai bacaan shalat atau dibaca sebagai bacaan dzikir harian diluar shalat. Ada beberapa pesan yang terkandung dalam kedua ayat tersebut.
Bahwa Allah telah menjadikan Al Qur’an sebagai obat (syifa’) dan rahmat bagi setiap orang yang beriman
Al Qur’an ini tidak memberi manfaat bagi orang yang dzolim dan tidak percaya pada pada kebenaran al Qur’an.
Yakini didalam hati dengan sepenuh keyakinan bahwa ayat Qur’an yang dibaca ini merupakan wahyu dari Allah yang dapat memberikan kesembuhan dari berbagai penyakit dan menjadi rahmat bagi orang yang beriman .
AL HASYR 21-24
law anzalnaa haadzaa alqur-aana ‘alaa jabalin lara-aytahu khaasyi’an mutashaddi’an min khasyyati allaahi watilka al-amtsaalu nadhribuhaa lilnnaasi la’allahum yatafakkaruuna
huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa ‘aalimu alghaybi waalsysyahaadati huwa alrrahmaanu alrrahiimu
huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa almaliku alqudduusu alssalaamu almu/minu almuhayminu al’aziizu aljabbaaru almutakabbiru subhaana allaahi ‘ammaa yusyrikuuna
huwa allaahu alkhaaliqu albaari-u almushawwiru lahu al-asmaau alhusnaa yusabbihu lahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi wahuwa al’aziizu alhakiimu
21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir 22. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. 24. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Bacalah ayat tersebut diatas dengan memahami makna dan maksud ayat tersebut . Bacalah sebagai bacaan shalat atau dibaca sebagai bacaan dzikir harian diluar shalat. Ada beberapa pesan yang terkandung dalam kedua ayat tersebut.
Jika Al-Qur’an ini diturunkan pada sebuah gunung niscaya gunung itu akan hancur lebur karena takutnya pada Allah. Kalau gunung saja bisa hancur apalagi bakteri, virus dan kuman penyakit yang menggerogoti tubuh seseorang, tentu akan hancur berhadapan dengan al Qur’an ini.
Allah mengetahui segala sesuatu baik yang ghaib maupun yang nyata, dan Dia maha pengasih lagi maha penyayang.
Allah tidak ada tuhan selain Dia, Raja maha suci, maha sejahtera, memberi rasa aman, maha memelihara, maha perkasa, maha kuasa, maha agung, maha suci dari apa yang mereka persekutukan.
Allah yang menciptakan, mengadakan dan membentuk segala sesuatu, dan memiliki asmaulhusna. Segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi senantiasa bertasbih setiap waktu padaNya. Dia maha perkasa dan maha bijaksana.
Yakini dengan sepenuh keyakinan bahwa jika ayat ini dibacakan pada penyakit kanker, tumor, HIV dan penyakit lainnya yang muncul akibat kelainan sel atau gangguan bakteri dan virus, niscaya semua bakteri dan virus itu akan hancur dan musnah karena takutnya pada Allah. Yakini bahwa Allah mengetahui semua hal yang ghaib dan nyata, Dia maha kuat melaksanakan apa saja yang dikehendakiNya. Tidak ada satu kekuatanpun yang dapat menentang kehendak Allah. Yakini bahwa Allah yang maha mencipta mampu memperbaiki semua kerusakan yang terjadi pada tubuh anda.
AL MUK MINUUN 115-116
afahasibtum annamaa khalaqnaakum ‘abatsan wa-annakum ilaynaa laa turja’uuna
fata’aalaa allaahu almaliku alhaqqu laa ilaaha illaa huwa rabbu al’arsyi alkariimi
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? 116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia (Al Mukminuun 115-116)
ASY SYU’ARAA 78 -81
alladzii khalaqanii fahuwa yahdiini
waalladzii huwa yuth‘imunii wayasqiini
wa-idzaa maridhtu fahuwa yasyfiini
waalladzii yumiitunii tsumma yuhyiini
78. (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, 79. dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku 80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, 81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), (Asy syu’araa 78-81)
Bacalah surat Al Mukminun 115-116 dan asy Syu’araa 78-81 tersebut diatas dengan sungguh sungguh dan penuh pemahaman. Bisa dibaca sebagai bacaan shalat atau dibaca sebagai dzikir harian. Ada beberpa pesan yang terkandung dalam ayat tersebut diatas:
Bahwa Allah tidak menjadikan kita semua dengan main main dan percuma saja, kita semua akan kembali padaNya untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah kita kerjakan selama hidup didunia ini.
Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia .
Yaitu Tuhan yang menjadikan kita dan memberi petunjuk atas segala sesuatu
Serta Tuhan yang memberi makan dan memberi minum pada kita Kalau kita sakit maka dialah yang menyembuhkannya
Dialah yang akan mematikan dan menghidupkan kita kembali kelak
Yakini dalam hati bahwa Allah tidak menjadikan kita semua dengan sia sia, dan kita pasti akan kembali padaNya. Yakini sepenuh hati bahwa Dialah Allah yang maha tinggi, Raja yang sebenarnya , tidak ada tuhan selain Dia yang memiliki Arasy yang tinggi. Yakini sepenuh hati bahwa dialah yang menjadikan kita , memberi hidayah dan petunjuk, membei makan dan minum , serta menyembuhkan segala macam penyakit yang ada pada diri kita . Yakini dalam hati bahwa Dialah yang mematikan dan menghidupkan. Baca ayat tersebut dengan sungguh sungguh harapkan kesembuhan pada Allah. Yakin lah bahwa tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh Allah. Dia yang menciptakan penyakit dan Dia pula yang menyembuhkannya.
AT THUR 48-49
waishbir lihukmi rabbika fa-innaka bi-a’yuninaa wasabbih bihamdi rabbika hiina taquumu
wamina allayli fasabbihhu wa-idbaara alnnujuumi
48. Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri 49. dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). (At Thur 48-49)
Bacalah ayat tersebut diatas dengan memahami makna dan maksud ayat tersebut . Bacalah sebagai bacaan shalat atau dibaca sebagai bacaan dzikir harian diluar shalat. Ada beberapa pesan yang terkandung dalam kedua ayat tersebut.
Agar kita bersabar menjalani ketetapan Allah, sakit yang kita derita semata mata hadir karena izin dan kehendak Allah.
Yakinlah dengan bersabar dalam menjalani ketetapan Allah (sakit) , kita selalu ada dalam pengawasan dan penjagaanNya.
Tetapkan hati untuk selalu bertasbih mensucikan nama Allah setiap saat pada waktu berdiri , duduk dan berbaring , diwaktu pagi ,petang dan malam hari.
Dengan meyakini ayat ayat diatas tetapkan hati untuk bersabar menjalani ketetapan Allah yang berupa penyakit yang sedang kita derita. Jalani semua derita dan rasa sakit dengan sabar, yakinlah jika Allah berkehendak semua penyakit itu akan sirna dalam sekejap mata.Harapkan kesembuhan yang sempurna dari Allah. Perbanyak membaca kalimat tasbih seperti subhanallah…..laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimiin (tidak ada tuhan selain Engkau maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang yang dzolim….ini ucapan tasbih Nabi Yunus ketika didalam perut ikan)
Bacalah semua ayat diatas berulang ulang dengan memahami maknanya. Ada baiknya hafalkan semua ayat tersebut jadikan sebagai bacaan shalat. Bisa juga digunakan sebagai bacaan dalam shalat malam atau dhuha mohon kesembuhan dari Allah atas berbagai penyakit yang diderita.
Surat Al Hasyr ayat 21-24 jika dibaca berulang ulang bisa digunakan untuk mematikan sel sel kanker, tumor, virus HIV , berbagai kuman dan bakteri penyakit. Ayat ini juga berfungsi memulihkan sel sel yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan. Kalau belum hafal bisa didownload dan didengarkan saja MP3nya, niatkan untuk menghancurkan sel kanker, tumor, dan berbagai virus dan kuman penyakit yang mengganggu.
Jika anda sedang menderita suatu penyakit seperti tumor, kanker , kista, mium atau penyakit menahun baca atau dengarkan gabungan surat An Nahl 49-50, Al A’raaf 206, Al Israak 44, Al Israak 82, Al Hasyr 21-24, Al Mukminuun 115-116 dan Asy Su’araa 78-81 , At Thur 48-49 diatas secara rutin setiap hari. Harapkanlah kesembuhan dari Allah. Dengarkan MP 3 ayat gabungan berikut ini menggunakan headsheat agar bisa lebih khusuk.
Selanjutnya perbanyak bertasbih dengan mengucapkan “ SUBHANALLAH ” sebanyak banyaknya sebagaimana yang dianjurkan pada ayat tersebut diatas. Bisa juga dengan ucapan kalimat tasbih yang lain seperti “LAA ILAHA ILLA ANTA , SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZDHOLIMIN ” (Tidak ada tuhan selain Engkau , maha suci Engkau sesunggunya kami termasuk orang yang zolim)
Atau ucapan SUBHANALLAH WALHAMDULILLAHI WALAA ILAAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR “ ( maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah maha besar )
Hadapi semua ujian itu dengan sabar , mudah mudahan Allah memberi kesembuhan pada anda. Ingat tidak ada doa yang ditolak oleh Allah. Kalau anda belum sembuh bersabarlah, rasa sakit yang anda derita jika anda terima dengan ikhlas dan sabar dicatat oleh Allah sebagai suatu amal kebaikan dan ibadah. Selama anda belum sembuh berarti anda berada dalam keadaan ibadah. Anda sedang menanti salah satu dari dua kemenangan sembuh dan sehat kembali atau mati sahid dijalan Allah.
===============
Komentar
Posting Komentar