Ma'rifatul Rasul

 


 Ma’rifatul Rasul


Mengenal Rasul adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk mengamalkan Islam secara sempurna. Tanpa Rasul maka kita tidak dapat melaksanakan Islam dengan baik. Kehadiran Rasul memberikan panduan dan bimbingan kepada kita bagaimana cara mengamalkan Islam; Dengan demikian Rasul adalah penting bagi muslim sebagai metod atau tariqali untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mengenal Rasul tidak saja dalam bentuk fisikal atau penampilannya tetapi segala aspek syar'i berupa sunnah yang didedahkan Nabi kepada kita sama ada tingkah laku, perkataan ataupun sikap. Pengenalan kepada Rasul dapat dilihat melalui sirah nabi yang rnenggambarkan kehidupan Nabi serta latar belakangnya seperti nasab. Kemudian melalui sunnah dan dakwah Nabi pun dapat memberikan penjelasan siapa Nabi sebenarnya.

Paket Ma’rifatur Rasul ini membincangkan bagaimana mengenal Rasul, apa saja yang perlu dikenal dari Rasul dan bagaimana pula kita mengamalkan Islam melalui petunjuk Rasul. Yang penting dari paket ini adalah kita mengetahui, memahami dan dapat rnengamalkan Sunnah Nabi dan menjalankan Ibadah dcngan baik.

Dengan mengenal Rasul diharapkan kita dapat mencintai Rasul dan mengikutinya, perkara ini sebagai cara bagaimana kita taat dan mencintai Allah SWI'. Oleh karena itu mengenal Rasul tidak saja dari segi jasad, nasab. dan latar belakangnya, tetapi bagaimana Beliau beribadah dan beramal soleh. Sesetengah masyarakat mengetahui dan mengamalkan sunnah Nabi dari segi ibadah saja bahkan dari segi penampilan saja. Sangat jarang muslim yang mengambil contoh kehidupan Nabi secara keseluruhannya sebagai contoh, misalnya peranan Nabi dari segi politik, pemimpin, penjaga danjuga Nabi sebagai suami, ayah dan ahli dimasyarakat. Semua Peranan Nabi ini perlu dicontoh dan diikuti sehingga kita dapat mengamalkan Islam secara sempurna dan menyeluruh. Walaupun demikian,
umat Islam masih menjadikan Nabi sebagai Rasul adalah dari segi lafaz atau kebiasaan ummat Islam bersalawat ke atas Nabi. Bagaimanapun umat lslam yang sholat akan selalu bersalawat ke atas Nabi dan selalu menyebutnya.

Pengenalan kepada Rasul juga pengenalan kepada Allah dan Islam. Memahami Rasul secara komprehensif adalah cara yang tepat dalam mengenal Islam yang juga komprehensif Rasul dikenal sebagai pribadi teladan dan ikutan yang unggul dan lelaki terpilih diantara manusia yang sangat layak dijadikan model bagi setiap muslim. Berarti Nabi adalah ikutan bagi setiap tingkah laku, perkataan dan sikap yang disunnahkannya.

Mencintai Nabi sebagai Rasil dari mengenal Rasul tidak saja dalam
menyebut namanya setelah sholat, mengadakan acara barzanji, merayakan hari Maulid Nabi dan bentuk acara-acara lainnya. Kemudian mereka tidak mengamalkan sunnah ataupun tingkah laku atas yang dimilikinya seperti sidiq, tabligh, amanah dan fatanah. Keadaan demikian sangat merugi bagi setiap muslim. Atau sebahagian sangat taasub dengan pakaian Nabi, sorban, songkok dan sebagainya, sebahagian lagi sekedar mengutip hadits Nabi untuk, ceramahnya tetapi tidak diamalkan, bahkan ada yang menolak beberapa sunnah atau tingkah laku Nabi. Keadaan demikian, berlaku ditengah masyarakat awam sebagai akibat dari tidak fahamnya mereka kepada Rasul secara benar dan utuh.
Bagi umat lslam yang terlibat dengan dakwah lslam, ramai yang tidak merujuk kepada metod atau manhaj Nabi dalam berdakwah sehingga tidak mendapatkan hasil yang optimal. Kegagalan dakwah senantiasa dihadapi oleh para da'i, ketidak berkesanan dakwah dan kurangnya hasil atau bekas
dakwah sebagai bagian penilaian dakwah. Dengan mengenal Rasul, kita dapat menyimpulkan bahwa dakwah yang dibawa oleh Rasul adalah dakwah yang berkesan dan sudah menghasilkan perubahan-perubahan masyarakat ke arah yang positif. Bahkan Rasul telah membuktikan bahwa Islam menyebar ke seluruh dunia dan Islam dipegang oleh berbagai suku atau bangsa di dunia ini. Kemudian kegagalan pada saat ini disebabkan karena tidak merujuk kembali bagaimana kejayaan dan kegemilangan yang telah dicapai
Nabi dulu.

Metode Rabbani yang dibawa oleh Rasul perlu difahami dan diamalkan dengan baik. Objektif ini dicapai apabila kita mengenal Rasul. Paket ini mencoba untuk membentangkan apa saja keperluan kita mengenal Rasul, supaya kita mempunyai motivasi dan sadar tentang, keperluan kita memahami Rasul, kemudian definisi Rasul, peranan Rasul, sifat-sifat Rasul, tugas Rasul, ciri-ciri risalah Muhammad. Kewajiban kita terhadap
Rasul, dan akhirnya hasil yang kita dapati dengan mengikuti risalah Rasul.

Objektif :
a. Memahami bahwa fitrah manusia memerlukan keyakinan tentang kewujudan tercipta, beribadah kepadaNya, dan memiliki kehidupan yang teratur.
b. Memahami bahwa petunjuk Rasul adalah satu-satunya jalan untuk
mencapai lman

Sinopsis :
Setiap manusia diciptakan oleh Allah SW'I' dengan fitrah, dimana manusia bersih, suci dan mempunyai kecenderungan yang baik dan ke arah positif yaitu ke arah lslam. Fitrah manusia diantaranya adalah mengakui kewujudan Allah sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah dan menghendaki kehidupan yang teratur. Fitrah demikian perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al Qur'an (Firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan panduan Sunnah (Sabda Nabi dan perbuatannya). Semua panduaan ini memerlukan petunjuk dan Rasul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia.
Dengan cara mengikuti panduan Rasul kita akan mendapati ibadah yang sohih.

Hasiyah :

1. Al Insan
Sarahan :
• Al Insan (manusia) adalah ciptaan Allah SWT yang diberikan banyak
kelebihan dan keutamaaan dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya.
• Di antara kelebihan manusia adalah fitrah. Agama Allah yang dijadikanNya kepada manusia sesuai dengan fitrahnya.

Dalil
• 30 : 30 Manusia diciptakan sesuai dengan fitrahnya

2. Fitrah
Sarahan :
• Fitrah yang ada pada manusia dapat menilai baik buruk tingkah laku masyarakat ataupun dirinya. Ini disebabkan karena fitrah dimiliki oleh manusia semenjak ia lahir, samada dilahirkan oleh ibu bapak kafir ataupun jahiliyah. Kecenderungan yang baik senantiasa membawa manusia ke arah Islam seperti pengakuannya kepada Allah sebagai pencipta (Rab).
Perubahan fungsi dan peranan fitrah ini terjadi karena pengaruh
persekitaran termasuk pengaruh ibu bapak ataupun lingkungan sosial. Yang menjadikan manusia berubah dari fitrah kepada nasrani, yahudi dan majusi juga disebabkan oleh pengaruh ibu bapaknya.
• Fitrah dapay dijadikan sebagai saksi agi sehala perbuatannya. Fitrah manusia sudah dibekali oleh Allah SWT dengan nilai semula jadi yang dapat menilai suatu tingkah laku. Beberapa fitrah manusia adalah keinginan manusia unruk mengandi kepada Kholiq, mengakui keberadaan Allah SWT sebagai kholiq dan keinginan manusia untuk hidup teratur.

Dalil :
• 30 : 30, Hadist : setiap anak dilahirkan atas fitrahnya, kemudian ibu bapknya yang menjadikan ia yahudi, majusi, dan nasrani.
• 75 : 14, manusia menjadi saksi ke atas dirinya sendiri
• 27 : 14, hati mereka meyakini walaupun mengingkari

3. Wujudul Khaliq
Sarahan :
• Kewujudan pencipta merupakan sesuatu yang tidak dapat diingkari.
Manusia pada dasarnya mengakui perkara ini. Allah sebagai pencipta (Rab) di dalam Al Qur’an diakui oleh orang kafir sekalipun. Perjanjian manusia ketika didalam rahim ibunya juga menyatakannya bahwa “alastu birobbikum Qolu bala syahidna”, Manusia menerima Allah sebagai Rab. Begitupun ketika orang kafir Quraiys ditanya berjautan dengan pencipta langit, bulan, bintang dan sebagainya maka dijawab Allah. Hal ini menunjukan bahwa Allah sebagai Rab diakui dan diiktiraf oleh manusia tetapi semuanya yang mengakui Allah sebagai Ilah.

Dalil :
• 23 : 83-90, apabila ditanya kepada orang kafir jahiliyah siapakah yang mempunyai bumi dan orang yang diatasnya, siapakah yang mempunyai tujuh langit ? maka jawabannya adalah Allah SWT.
• 7 : 172, apakah aku Rab kamu, mereka berkata ya kamui menyaksikannya.




4. Ibadatul Kholiq
Sarahan :
• Manusia secara umum mendapat arahan dari Allah SWT untuk mengabdi kepadaNya. Pengabdian kepada Allah adalah sebagai hasil dan akibat dari pengakuan kita kepada Allah sebagai pencipta. Mengakui Pencipta berarti
mengakui apa yang disampaikanNya, menerima arahanNya, menjalankan
Undang-undangNya dan sebagainya. Usaha-usaha ini adalah bahagian dari bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT

Dalil :
• 2 : 21, Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu

5. Hayatul Munadhomah
Sarahan :
• Petunjuk dari Allah adalah untuk memandu manusia ke arah yang baik, Semua arahan dan bimbingan dari Allah SWT adalah baik bagi manusia yang diciptaNya, karena sesuai dengan fitrah manusia. Allah sebagai pencipta tahu mengenai ciptannya secara pasti sehingga Allah dapat memberikan panduan yang juga tepat bagi manusia. Tanpa petunjuk berarti hidup manusia menjadi tidak teratur dan tanpa arah tujuan, ia mengikuti hawa nafsunya saja yang tidak jelas kemana pergi. Mereka akan tersesat di jalan yang tidak benar.

Dalil :
• 28 : 50, mengikuti panduan Allah menjadi hidup teratur, manakala tidak mengikuti Allah berarti mengikuti hawa nafsu dan menjadi sesat (tidak teratur hidupnya)

6. Hidayatur Rasul
Sarahan :
• Jika kita hendak mengikuri perintah Allah maka kita mesti mengikuti perintah Rasul. Apabila kita ingin mengasihi Allah maka kita perlu petunjuk Rasul. Kaedah ini adalah kaedah yang Rabbani dibawa oleh Islam.
Oleh karena itu Syahadatain punterdiri dari pengakuan kepada dua yaitu Allah dan RasulNya. Mengikuti petunjuk rasul berarti kita mengikuti jalan agama Allah yan mempunyai langit dan apa-apa yang di bumi.

Dalil :
• 3 : 31, jika mencintai Allah maka ikuti Rasul
• 43 : 53, mengembalikan semua urusan kepada Allah
• 36 : 1 – 2 : Al Qur’an yang berhikmah

7. Ma’rifatul Kholiq
Sarahan :
• Petunjuk rasul digunakan untuk mengenal Allah. Mengenal Allah juga dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan memikirkan alam sebagai penciptaanNya. Melihat gunung-gunung, awan, dan sebagainya merupakan cara untuk mengenal Allah secara ayat Kauniyah.

Dalil :
• 31 : 10, Allah menciptakan langit, gunung, awan, dan sebagainya
• 3 : 191, Allah menciptakan segala sesuatu tidak dengan sia-sia

8. Manhajul hayah
Sarahan :
• Petunjuk Rasul juga digunakan untuk mengamalkan Islam yang benar dan yang diridhoi oleh Allah SWT. Rasul sebagai ikutan dan teladan yang baik untuk diikuti dalam mengamalkan Islam secara benar.
• Panduan hidup melalui Islam mesti diamalkan mengikuti teladan kita kepada Rasul

Dalil :
• 33 : 21, Rasul sebagai teladan yan gbaik
• 3 : 19, Islam sebagai dien yang Allah ridhoi
• 3 : 85, Orang yang merugi apabila tidak mengamalkan Islam

9. Ibadatul Shohih
Sarahan :
• Ibadah shohih adalah ibadah yang menyembah Allah dengan panduan
mengikuti Rasul. Rasul sebagai penerima wahyu dari Allah perlu diikuti dan sebagai keperluan bagi kita untuk menjadikannya sebagai model dan perunjuk dalam menjalankan ibadah yang benar.
• Rasul sebagai manusia yang mendapat lesen dari Allah SWT untuk mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam secara sah dan tepat.
Allah tela menyebutkan pada banyak ayat yang menyatakan bahwa Reasul diberi wahyu dan diberi tugas untuk menyampaikannya kepada manusia.

Dalil :
• 21 : 25, Rasul diberi wahyu yang menyebutkan bahwa tiada tuhan selain Allah oleh karena itu sembahlah Allah.

Ringkasan Dalil :
Insan – Fitrah (75:14, 27 : 24)
Kewujudan Pencipta (23 : 83 - 90)
Mengabdi pada san Pencita (2 : 21)
Hidup yang teratur (28 : 50)
Petunjuk Rasul (36 : 1 – 2, 42 : 53, 3 : 31)
Mengenal pencipta yang Haq (31 : 10, 3 : 191)
Panduan Hidup (3 : 19, 85, 33 : 21)
Beribadah yang benar (21 : 25)


“ Apabila seseorang kamu mengantuk ketika akan shalat, hendaklah dia tidur sampai ia tahu apa yang dibacanya. “ (HR. Muslim)

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (mu), sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. “ (Qs. Al
Maidah : 51 )


Makna Risalah dan Rasul

• Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.
• Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang
berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia.

Pentingnya iman kepada Rasul
• Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah .
• Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada
seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya.
(Al-Asyqor:56)

Tugas para rasul
1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa:
• Ma’rifatullah [6:102]  (Mengenal hakikat Allah) .
• Tauhidullah [21:25]  [Mengesakan Allah] .
• Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan peringatan)
2. Mendidik dan Membimbing [62:2]

Sifat-sifat para rasul
1. Mereka adalah manusia (17:93-94,8:110]
2. Ma’shum [terjaga dari kesalahan] [3:161, 53:1-4]
3. Sebagai suri teladan [33:2l, 6:89-90]

Referensi
• Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71
• Al-Asyqor, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka Mantiq


Pengertian Marifatul Rosul

Manusia sangat membutuhkan adanya seorang Rosul, karena secara fitrah, manusia selalu ingin tahu keberadaan sang pencipta, selalu menginginkan untuk dapat mengabdi secara benar kepada sang pencipta (Alloh SWT), dan selalu menginginkan kehidupan yang teratur.
Untuk bisa mengetahui secara benar tentang keberadaan Alloh, bagaimana cara melakukan pengabdian kepada-Nya, dan bagaimana bisa memahami aturan
main hidup yang dibuat oleh Alloh SWT sebagai pencipta yang akan
menjadikan kehidupan manusia menjadi teratur, semuanya itu hanya bisa diperoleh melalui penjelasan atau petunjuk dari seorang Rosul. Maka keberadaan seorang Rosul menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia.

Alloh SWT berfirman:

Artinya:
“Katakanlah: Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh.Katakanlah:
Maka apakah kamu tidak ingat? Katakanlah: Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar? Mereka akan menjawab:
Kepunyaan Alloh. Katakanlah: Maka apakah kamu tidak bertakwa?
Katakanlah: Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: Kepunyaan Alloh. Katakanlah: (Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (QS. Al-Mukminun: 84—89).

Ma’rifatul Rosul ini membincangkan bagaimana mengenal Rosul, apa saja yang perlu dikenal dari Rosul dan bagaimana pula kita mengamalkan Islam melalui petunjuk Rosul. Yang penting dari paket ini adalah kita mengetahui, memahami, dan dapat mengamalkan Sunnah Nabi dan menjalankan Ibadah dengan baik.
Mengenal Rosul tidak saja dalam bentuk fisikal atau penampilannya tetapi segala aspek syari berupa sunnah yang didedahkan Nabi kepada kita sama ada tingkah laku, perkataan ataupun sikap. Pengenalan kepada Rosul dapat dilihat melalui syirah nabi yang menggambarkan kehidupan Nabi serta latar belakangnya seperti nasab. Kemudian melalui sunnah dan dakwah Nabi pun dapat memberikan penjelasan siapa Nabi sebenarnya.
Dengan mengenal Rosul diharapkan kita dapat mencintai Rosul dan
mengikutinya, perkara ini sebagai cara bagaimana kita taat dan mencintai Alloh SWT. Oleh karena itu mengenal Rosul tidak saja dari segi jasad, nasab, dan latar belakangnya, tetapi bagaimana beliau beribadah dan beramal soleh. Setengah masyarakat mengetahui dan mengamalkan sunnah Nabi dari segi ibadah saja bahkan dari segi penampilan saja. Sangat jarang muslim yang mengambil contoh kehidupan Nabi secara keseluruhannya sebagai contoh, misalnya peranan Nabi dari segi politik, pemimpin, penjaga, dan juga Nabi sebagai suami, ayah, dan ahli di masyarakat.
Semua Peranan Nabi ini perlu dicontoh dan diikuti sehingga kita dapat mengamalkan Islam secara sempurna dan menyeluruh. Walaupun demikian, umat Islam masih menjadikan Nabi sebagai Rosul adalah dari segi lafaz atau kebiasaan umat Islam bersalawat ke atas Nabi. Bagaimana pun umat lslam yang sholat akan selalu bersalawat ke atas Nabi dan selalu menyebutnya.
Pengenalan kepada Rosul juga pengenalan kepada Alloh dan Islam. Memahami Rosul secara komprehensif adalah cara yang tepat dalam mengenal Islam yang juga komprehensif Rosul dikenal sebagai pribadi teladan dan unggul dan lelaki terpilih di antara manusia yang sangat layak dijadikan model bagi setiap muslim. Berarti Nabi adalah ikutan bagi setiap tingkah laku, perkataan, dan sikap yang disunnahkannya.
Setiap manusia diciptakan oleh Alloh SWT dengan fitrah, di mana manusia bersih, suci, dan mempunyai kecenderungan yang baik dan ke arah positif yaitu ke arah lslam. Fitrah manusia di antaranya adalah mengakui kewujudan Alloh sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah, dan menghendaki kehidupan yang teratur. Fitrah demikian perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al Quran (Firman-firman dan panduan dari Alloh SWT) dan panduan Sunnah (Sabda Nabi dan perbuatannya). Semua panduaan ini memerlukan petunjuk dan Rosul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia.
Dengan cara mengikuti panduan Rosul kita akan mendapati ibadah yang sohih.
 
2.  Pentingnya Iman Kepada Rosul

Iman kepada para Rosul adalah salah satu rukun iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Alloh mengutus para Rosul yang menginterprestasikan hakikat yang sebenarnya dari agama islam
yaitu Tauhidullah. Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali kepada seluruh Rosul dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya.

3.  Tugas Para Rosul

Tugas-tugas Rosul Alloh SWT:
Rosul diutus oleh Alloh SWT dengan mengemban tugas-tugas yang sangat mulia. Adapun tugas-tugas Rosul adalah sebagai berikut.

1)  Rosul membimbing umatnya menuju jalan yang benar agar mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2)  Semua Rosul menyampaikan ajaran tauhid, yakni mengesakan Alloh SWT.
Adapun peraturan agama (syariat) yang dibawa mereka berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu.
3)  Kehadiran Rosul untuk membawa kebenaran, kabar gembira, dan memberi peringatan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang beriman kepada Alloh SWT. Dengan demikian, mereka akan hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Firman Alloh SWT:

Artinya:
“Para Rosul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (Q.S. Al-An'am: 48)
4.  Sifat Rosul
Berikut adalah sifat Rosul:
1) Jujur
Hadits Rosululloh: “Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada kebajikan dan sesungguhnya kebijakan itu akan mengantarkan ke surga. Dan seseorang senatiasa berkata benar dan jujur hingga tercatat di sisi Alloh sebagai orang yang benar dan jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang senantiasa berdusta hingga dicatat di sisi Alloh sebagai pendusta.” (H.R. Bukhori—Muslim);
2) Siddiq, artinya benar, mustahil bersifat kizib, arinya bohong
atau dusta;
3) Amanah, artinya dapat dipercaya;
4) Tabligh, artinya menyampaikan;
5) Fathanah, artinya cerdas;
6) Dermawan, “Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi
kecuali dua malaikat turun menemaninya.  Satu malaikat berkata: Ya Alloh berilah kanuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan.
Malaikat lainnya berkata: Ya Alloh, berilah ia kebinasaan karena telah mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya.“
(H.R. Muttafaq’alaih);
7) Malu.

5.  Jumlah Nabi dan Rosul

Berdasarkan hadits yang shohih,  jumlah Nabi adalah 124 ribu, sedangkan jumlah Rosul adalah 315 orang. Syaikh al-Albany menjelaskan bahwa hadits yang menunjukkan jumlah Rosul tersebut shahih li dzaatihi (tanpa penguat dari jalur lain), sedangkan hadits yang menunjukkan jumlah Nabi adalah shohih li ghoirihi (masing-masing jalur memiliki kelemahan, namun jika dipadukan menjadi shahih).

Hadits tentang jumlah Rosul:
Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10
abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah).

Yang wajib diimani oleh umat Muslim ada 25 orang Nabi, yang mereka di antaranya:

1. Adam
    
2. Idris    
 
3. Nuh    
    
4. Hud    
    
5. Shalih  
 
6. Ibrahim
 
7. Luth

8. Ismail   
 
9. Ishaq   

10.Ya'kub
 
11.Yusuf   
 
12.Ayyub
    
13.Syu'aib

14.Musa

15.Harun

16.Zulkifli

17.Daud

18.Sulaiman

19.Ilyas

20.Ilyasa

21.Yusuf

22.Zakaria

23.Yahya

24.Isa

25.Muhammad SAW


Di dalam Al Quran, juga disebutkan beberapa identitas lainnya, namun
tidak ada dasarpetunjuk sehingga mereka dapat dikatakan sebagai nabi.
Begitu pula sekali pun Al Quran menyebutkan istilah "nabi-nabi" atau
"para nabi", namun tidak disebutkan jelas identitas orang yang dimaksud.

Di antara sejumlah Nabi dan Rosul ada lima orang yang dikenal memilliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi penderitaan dan gangguan untuk menjalankan tugasnya. Kelimanya disebut sebagai Rosul ulul azmi.

Nama Nama Rosul Alloh mendapat julukan Ulul Azmi:
1. Nuh a.s.,
2. Ibrahim a.s.,
3. Musa a.s.,
4. Isa a.s.,
5. Muhammad saw.

6.  Keteladanan Sifat Rosululloh
Banyak sekali keteladan yang ada pada diri Rosululloh yang dapat kita
teladani dalam kehidupan sehari hari. Di antaranya iman dan takwanya
yang kuat dalam kondisi apa pun para Rosul tetap teguh dan tabah dalam menjalankan ajaran-ajaran Alloh, akhlaknya yang mulia, terpuji selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat dan dosa. Sebagai serorang muslim sudah sepantasnya kita meneladani sifat-sifat Rosululloh karena semua yang diajarkan Rosululloh mengandung kemaslahatan bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.

7.   Kewajiban kita kepada Rosululloh
1) Membenarkan apa yang disampaikannya Apa yang beliau katakan bukanlah hawa nafsunya, melainkan wahyu Alloh. Maka seorang muslim wajib membenarkan apa yang beliau sampaikan itu.
2) Mentaati perintahnya, apa yang diperintahkan Alloh dan Rosul-Nya
dilaksanakan semaksimal kemampuan kita.
3) Menjauhi apa yang dilarangnya.
4) Tidak beribadah kecuali dengan apa yang disyariatkannya .
5) Mengimaninya. Beriman kepada Alloh berarti harus beriman kepada
Rosul.
6) Mencintainya. Lebih mencintai Alloh dan Rosul-Nya disbanding
cinta kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri adalah tanda
kesempurnaan iman.
7) Mengagungkannya. Sudah semestinya beliau diagungkan karena
kemuliaannya. Namun pengagungan ini tidak boleh sampai mengkultuskannya.
8) Menolong dan membelanya.
9) Mencintai para pecintanya.
10)   Menghidupkan sunnahnya. Baik dalam ibadah umum maupun khusus yang diajarkan beliau, hendaknya dihidupkan dan dibudayakan agar hidup kita diberkahi Alloh.
11)   Memperbanyak shalawat kepadanya. Tanda cinta dan bangga kepada Rosululloh antara lain dibuktikan dengan memperbanyak shalawat atas beliau. Bahkan ketika kita mendengar nama beliau disebut kita mestimenyahutnya dengan bacaan shalawat.
12)   Mengikuti manhajnya. Ajaran beliau adalah bagian dari sistem Islam untuk mengatur segala aspek kehidupan.
13)   Mewarisi risalahnya. Mewarisi risalahnyaadalah dengan menjaga,
membela, dan memperjuangkan risalah beliau.

 Kesimpulan


Rosul adalah seseorang yang penting bagi manusia, khususnya umat islam,
karena tanpa Rosul kita tidak bisa melaksanakan syariat islam dengan
baik. Selain itu kita juga harus mengetahui berapa jumlah Rosul, kita juga harus mengimani Rosul, karena telah dijelaskan dalam Al Quran dan hadis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Lubabul Hadist dan Terjemahan

Manaqib jawahirul ma’ani atau MANAQIB ASY-SYEICH ABDUL QADIR AL-JILANI

Fiqih Puasa Mazhab Syafi’i