Belajar Tilawatil Quran 3: Bayyati, Soba, dan Hijas

 



  Mari Belajar Tilawatil Quran 3 Lagu Bayyati, Soba, dan Hijas



Pelatihan tilawatil Qur’an harus di dasari dengan 7 lagu yaitu sebagai
berikut ;


1.Bayyati


2.Soba


3.Hijas


4.Nahawan


5.Rows


6.Zika dan yang terakhir…..


7.Ziharkha


Dalam pembelajaran tilawah, jika tidak menguasai ke 7 lagu ini maka
seseorang tidak dapat melakukan tilawati Qur’an secara sendirinya, untuk anak-anak minimal 3 lagu, remaja 5 lagu, dan dewasa 7 lagu/semua dan berbagai macam fariasi yang di kuasainya. Untuk mengetahui berbagai bentuk lantunan lagu, marilah kita simak kutipan dibwah ini :


1.Bayyati, yaitu lagu yang paling dasar dari tilawatil Qur’an, atau
suara yang paling dasar dari suara kita, disamping itu juga lagu bayyati terbagi atas 4 macam yaitu ;


ØBayyati khoror yang sudah dijelaskan pada kutipan diatas


ØBayyati nahwa, yaitu lagu yang suaranya sudah meningkat sedikit atau suara sedang


ØBayyati jawab, yaitu lagu yang sudah memasuki lagu yang suaranya bertingkatan tinggi


ØKemudian bayyati jawab bul jawab, yaitu lagu yang lebih tinggi
suaranya/tingkatannya dari pada suara lagu jawab


2.Shoba, yaitu lagu tingkatan kedua dari semua lagu, lagu shoba juga
terbagi atsa 3 tingkatan nada, yaitu ;


ØShoba asli, yaitu lagu yang tingkatan nadanya sedang seperti lagu bayyati nahwa, lagu shoba asli tingkatan nadanya yaitu berawal dari nada rendah kemudian pertengahan meninggi dan berakhir rendah.


ØShoba ma’al adzam, yaitu lagu yang tingkatan nadanya sudah memasuki suara tinggi, lagu shoba ma’al adzam tingkatan nadanya yaitu dari berawal nada sedang terus meninggi, kemudian sedang lagi dan berakhir dengan nada tinggi.


ØShoba mu’al tadzam, yaitu lagu yang tingkatan nadanya juga memakai nada tinggi, lagu shoba mu’altdzam tingkatan nadanya yaitu berawal dari nada tinggi, terus sedang, dan berakhir dengan nada rendah.


3.Hijaz, lagu hijas adalah lgu ke 3 dari ke 7 lagu tilawalil Qur’an,
lagu hijaz juga terbagi atas 3 tingkatan nada, yaitu ;


ØHijaz asli, yaitu lagu hijaz asli tingkatan nadanya berwal dari nada
sedang , kemudian pertengahan meniggi dan berakhir dengan nada sedang,


ØHijaz skart, yaitu lagu hijaz skart tingkatan nadanya berawal dari nada tinggi, kemudian merendah, trus meniggi lagi dan berakhir dengan nada tinggi pula.


ØHijaz karkurt, yaitu lagu hijaz karkurt tingkatan nadanya berawal dari nada tinggi, trus kmudian nada sedang, dan kemudian meninggi lagi juga berakhir dengan nada tinggi pula.


Nah telah jelas diatas penjelasan tentang lagu dalam ilmu tilawah,
tetapi dari ketuju lagu masih saya jelaskan tiga lagu, karena dalam
tahab pembelajaran minimal 3 lagu sudah cukup, jika kita tidak menghafal jenis-jenis lagu ini, maka kita tidak akan bisa melakukan tilawah secara
sepengatahuan kita sendiri, dan kita hanya mengetahui kebagusan suara saja, maka dari itu dengan menghafal ke 7 lagu tersebut beserta lirik-lirik lagu, tingkatan nada dan sebagainya maka insyaAllah kita dapat melakukannya dengan sendiri.


Selain itu perlu diketahui, bahwa dalam pembelajaran tilawatil qur’an
jangan hanya mengandalkan dari bacaan buku atau hanya berpatokan dengan bacaan tentang pembelajaran tilawatil qur’an, tapi disisi lain harus menggunakan pembimbing khusus dalam pengajaran tersebut, karena supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

*************************************

Mengenal Metode Pembelajaran Al Qur'an Tilawati


Telah banyak lembaga pendidikan formal, Taman Pendidikan Al Quran telah membuktikan efektifitas dan kemudahan pembelajaran Al Quran metode Tilawati menuju bacaan tartil. Ada beberapa hal yang menyebabkan mereka menggunakan Tilawati :

1. Buku Tilawati disusun oleh para aktifis pengerak pendidikan Al Quran di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan sekolah formal di Indonesia

2. Buku Tilawati diajar dengan menggunakan standart lagu rost dari jilid 1 s.d. jilid 6 dan menggunakan lagu nahawan untuk pengembangan

3. Buku Tilawati dilengkapi media pembelajaran lainnya yaitu peraga,
kaset lagu rost, dan vidio teknik pembelajaran

4. Buku menerapkan strategi pembelajaran klasikal dan individual secara seimbang dan proporsinal sehingga:

a. Proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien
b. Pembelajaan menjadi mudah dan menyenangkan
c. Pengelolaan santri menjadi lebih tertib
d. Target pembelajaran menjadi lebih mudah terpenuhi
QUALITY ASSURANCE
Tartil Baca Al Quran, dengan indikator keberhasilan:

1. Terbiasa baca Al Quran dengan tartil

2. Peka terhadap bacaan Al Quran yang salah


STANDARISASI MUTU
NILAI-NILAI MUTU TERPADU (TQM)
1. Kualitas yang diarahkan pada pengguna
2. Perbaikan berkelanjutan (/continuous improvement/)
3. Perbaikan sedikit demi sedikit (/step by step improvement/)
4. Partisipasi total
5. Perubahan kultur (/change of culture/)
6. Cepat-tanggap
7. Pengukuran
8. Manajemen berbasis fakta
9. Pengembangan kemitraan

STANDARISASI MUTU TILAWATI
1. Standarisasi Guru
ü Tartil Membaca AL Quran
ü Menguasai Lagu Rost
ü Menguasai Strategi Pengajaran Tilawati
2. Standarisasi Strategi Pengajaran
ü Klasikal-Individual
ü Seimbang dan Proprsional
3. Standarisasi Munaqosyah
ü Kenaikan Halaman
ü Kenaikan Jilid
ü Al Quran
4. Standarisasi Pembinaan
ü Baca Al Quran
ü Strategi Pengajaran
ü Munaqosyah
5. Standarisasi Ketuntasan Hasil Belajar
ü Individual 70 %
ü Kelompok 80 %
6. Standarisasi Ketuntasan Waktu Belajar
ü Jilid 24 bulan
ü Al Quran 18 bulan


MEDIA BELAJAR TILAWATI
penerbit Tilawati melengkapi dengan berbagai media belajar untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Media belajar tersebut
meliputi:
1. Buku Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 6
2. Buku Tilawati edisi Dewasa/Orang Tua
3. Peraga Tilawati jilid 1 s.d. jilid 5
4. Kaset Lagu Rost Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 5
5. MP3 Lagu Rost Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 5
6. VCD Pembelajaran Tilawati

************************

Metode Tilawati

Metodologi pembelajaran Al Quran semakin variatif, dengan kelebihan yang ditawarkan oleh tiap-tiap metode. Satu diantaranya yang saat ini sedang semarak dipraktekkan adalah *metode TILAWATI*.

Sebagai metode baru, hasil kreasi para “GURU NGAJI” Jawa Timur ini
menawarkan beberapa spesifikasi sebagai berikut :

 1. Metode Tilawati terdiri atas 6 jilid buku, termasuk GHORIB dan
MUSYKILAT. Tiap-tiap jilid berbeda warna cover
 2. Masing-masing jilid dilengkapi dengan PERAGA yang berisi 20 halaman.
Fungsi peraga akan membantu santri belajar secara klasikal dan
memudahkan penguasaan materi karena peraga ini akan diulang- ulang
(satu peraga bisa khatam antara 17 – 21 kali)
 3. Menggunakan irama LAGU ROST, sebagai lagu dasar yang mudah difahami
dan ditirukan

Perjalanan pembelajaran Al quran yang selama ini telah dilakukan dengan
berbagai jenis metode, menemukan beberapa permasalahan yang menjadi
dasar lahirnya Metode TILAWATI ini, diantaranya :

 1. Adanya pembinaan terhadap guru secara intens dengan syarat-syarat
yang harus dipenuhi untuk menjadi guru yang baik
 2. Santri dimunaqosyah setiap akan naik jilid
 3. Model pengelolaan kelas merupakan perpaduan metode KLASIKAL dan BACA
SIMAK secara seimbang, sehingga pengelolaan kelas dapat berjalan
efektif dan target pembelajaran dapat tercapai
 4. Jumlah ustad yang terbatas, menjadi kendala klasik, sehingga banyak
lembaga TPQ / TPA, berjalan tanpa adanya konsep jelas (terkesan asal
jalan, anak-anak tetap masuk, tanpa ada target yang jelas). Dengan
sistem TILAWATI, satu ustad dapat mengajar 15 – 20 santri secara
bersamaan tanpa mengurangi kualitas.
 5. Biaya operasional TPA / TPQ menjadi lebih ringan, karena dengan
sistem klasikal, beban biaya akan ditanggung secara proporsional
oleh masing-masing santri, yang meliputi pengadaan buku Tilawati,
Peraga, atau buku penunjang yang lain (materi hafalan, buku
makhorijul huruf, buku panduan tajwid, kaset, MP3 dan VCD
pembelajaran, dan lain-lain)
 6. Waktu pendidikan dapat diprediksi dengan jelas. Kelas ideal dalam
Tilawati yaitu bilamana dalam satu pekan, santri masuk sebanyak 5x.
Setiap pertemuan ditarget untuk menyelesaikan 4 halaman peraga dan
cukup satu halaman buku tilawati (buku tilawati terdiri atas 44
halaman dan 20 halaman peraga). Sehingga peraga tilawati akan bisa
khatam setiap 5 hari sekali, dan diulang lagi untuk pertemuan
selanjutnya. Dengan perhitungan ini, santri dapat menyelesaikan satu
jilid buku dalam waktu 44 x pertemuan, ditambah dengan pengayaan
materi dan munaqosyah total menjadi 50 x pertemuan, yang setara
dengan waktu 2,5 bulan. Untuk menyelesaikan Paket Lengkap Tilawati
Jilid 1 – 6, diperlukan waktu 15 bulan, atau dengan asumsi ada udzur dalam pelaksanaan bisa dibulatkan menjadi 18 bulan (1,5
tahun).Berdasarkan data dan perhitungan diatas, kita dapat
merencanakan program pembelajaran Ngaji Quran bagi anak-anak secara
baik. Jikalau anak SD kelas 1 mulai belajar Tilawati, maka kelas 2
naik ke kelas 3, anak tersebut sudah menyelesaikan 6 jilid Tilawati
dan siap transfer ke Al quran.
 7. Dalam belajar Al quran, anak-anak tetap akan dipandu oleh para Ustad dengan sistem baca simak. Jika dalam 1 pekan 5 x pertemuan, dan masing masing pertemuan menyelesaikan 2 halaman Al quran, maka dalam waktu 2 pekan, santri sudah menyelesaikan 1 juz Al quran. (dengan menggunakan Al quran standar, 1 juz 20 halaman), sehingga dalam kurun waktu 15 - 18 bulan, santri sudah khatam Al quran 30 Juz. Hal ini berarti, ketika anak kelas 3 naik kelas 4, anak-anak sudah rampung belajar Al quran, sehingga kasus drop out santri TPA akibat berbenturan jadwal dengan kegiatan ekstra kurikuler ataupun les tambahan bisa diminimalkan

FORMULA :
Buku Tilawati Jilid 1 – 6 : 18 bulan / 1,5 tahun Al quran 30 juz : 18 bulan / 1,5 tahun

Target kualitas yang ingin dicapai dalam pembelajaran Metode Tilawati ini adalah santri menguasai bacaan Al quran dengan baik dan benar, yang meliputi :

 1. Fashohah (praktek), meliputi kaidah : Al waqfu wal Ibtida’; Muroatul huruf wal harokat; Muroatul huruf wal kalimat

 2. Tajwid (Teori dan Praktek), meliputi : Makhorijul huruf; Ahkamul huruf; Shifatul huruf; Ahkamul Mad wal Qosr

 3. Ghorib dan Musykilat (Teori dan Praktek)

 4. Suara dan Irama (Praktek), meliputi Kualitas vokal dan penguasaan lagu ROST

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Lubabul Hadist dan Terjemahan

Manaqib jawahirul ma’ani atau MANAQIB ASY-SYEICH ABDUL QADIR AL-JILANI

Fiqih Puasa Mazhab Syafi’i